MAUMERE, Stabilitas— Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas kembali melaksanakan kegiatan Seminar dan Rapat Anggota Khusus yang bertempat di Hotel Lokarya Indah Beach, di Maumere, Kabupaten Sikka, Propinsi NTT. Kegiatan ini diikuti oleh 257 orang yang merupakan perwakilan dari kelompok-kelompok anggota Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas.
Kegiatan Rapat Anggota khusus ini diselenggarakan dalam rangka membuat keputusan dalam rencana pengembangan kegiatan pemekaran (spin off) usaha Kopdit Obor Mas ke sektor rill.
Sebelum dilaksanakan kegiatan Rapat Anggota sebelumnya diikuti dengan kegiatan Seminar Sehari yang mengundang narasumber Romanus Woga, Wakil Bupati Sikka yang juga merupakan tokoh koperasi dan Suroto, Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) yang dimoderatori oleh Frans Su dari Puskopdit Swadaya Utama.
“Sekarang ini adalah era perubahan dunia, maka koperasi juga harus melakukan perubahan. Dunia tidak lagi seperti sebelumnya yang berubah secara linier tapi berubah secara eksponensial. Kalau ingin menjadi negara maju harus lakukan perubahan,”ujar Bupati Sikka Frensiskus Roberto Diogo dalam sambutannya saat membuka acara seminar di Maumere.
Frensiskus menambahkan, spin off ini penting dan pemerintah akan selalu mendukung. Dukungan kongkritnya pemerintah memberikan kebijakan trade off, memberikan subsidi BBM untuk pengangkutan produk-produk eksportasi, dan juga dukungan pengembangan produk lokal terutama dari bahan baku kelapa dan coklat.
Andreas Mbete, selaku ketua Koperasi mengatakan. Kegiatan seminar dan rapat anggota ini adalah sebagai upaya pengembangan koperasi. Dikatakan bahwa Kopdit Obor Mas yang sudah beranggotakan 84 ribu orang dengan asset 700 miliar lebih ini sudah saatnya melakukan spin off untuk menjawab kebutuhan anggota.
Manajer Kopdit Leonardus Frediyanto Moat Lering menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan untuk juga memberikan alternatif bagi anggota untuk berinvestasi dan memicu anggota untuk melakukan usaha-usaha produktif.
Suroto dalam pemaparan seminar yang diikuti secara antusias oleh perserta mengatakan bahwa trend koperasi dunia saat ini juga keberhasilanya didukung oleh rekayasa kelembagaan dalam bentuk pengembangan group atau holding dari bisnis-bisnis multisektor koperasi.
Dicontohkan oleh Suroto keberhasilan pengembangan Group koperasi yang integratif di Kalimantan Barat seperti Keling Kumang Group yang awalnya hanya koperasi kredit sekarang berkembang jadi berbagai koperasi di sektor ritel, jasa perhotelan, pertanian, dan bahkan selenggarakan pendidikan.
“Bahkan tahun ini bukan hanya SMK, mereka juga telah berhasil mendirikan Institut Teknologi,”kata Suroto.





.jpg)










