JAKARTA, Stabilitas.id – Harga konsumsi Korea Selaran naik dalam waktu tercepat mereka lebih dari satu dekade pada bulan Maret tahun 2022 ini. Hal ini dikarenakan perang Ukraina memicu lonjakan biaya energi dan komoditas, menambah tekanan pada bank sentral Korea menjelang keputusan suku bunga yang akan dilakukan minggu depan.
Indeks Harga Konsumsi (Consumer Price Index) pada bulan Maret naik sebanyak 4,1% dari tahun sebelumnya. Data resmi ini dikeluarkan pada Selasa lalu dan merupakan kenaikan tercepat sejak Desember 2011, melampaui target kenaikan 3,8% yang diperkirakan dalam Reuters Poll.
Inflasi inti, yang tidak termasuk kenaikan biaya makanan dan energi yang tinggi, juga naik hingga 2,9% dari tahun sebelumnya, tetap pada tingkat yang diprediksikan di bulan Febuari. Kenaikan harga pokok yang berkelanjutan, menunjukan adanya lonjakan biaya bahan bakar dan bahan baku yang membebani konsumen.
BERITA TERKAIT
“Kami tidak melihat tren kenaikan inflasi yang melambat secara signifikan bulan depan,” ucap Eo Woon-sun, pejabat senior Badan Statistik Korea. Dia menambahkan bahwa gangguan pasokan global dapat memburuk di tengah perang Rusia-Ukraina dan harga untuk layanan personal seperti restoran akan terus meningkat.
Rincian data menunjukkan biaya minyak melonjak 31,2 persen, sedangkan sewa perumahan dan restoran meningkat masing-masing 2,0 persen dan 6,6 persen, dalam setahun. Biaya listrik, gas, dan air bertambah 2,9 persen.
Hal ini menempatkan dewan kebijakan moneter Bank of Korea (BOK) di bawah tekanan untuk menaikkan suku bunga dengan acuan yang lebih tinggi. Ini telah meningkatkan tarif dengan total 75 basis poin sejak awal pandemi.
Sementara itu, para analisis tidak menyangka Bank of Korea akan menaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 14 April, angka inflasi di bulan maret yang melampaui target 2% bank sentral, yang berarti kenaikan di pertemuan selanjutnya bisa saja terjadi.
Pemerintah bulan lalu menominasikan mantan pejabat Bank Pembangunan Asia Rhee Chang-Yong sebagai kepala Bank of Korea yang baru, meskipun dia belum menjabat. Pekan lalu, Rhee mengatakan dia melihat inflasi melampaui perkiraan bank sebesar 3,1% pada paruh pertama tahun 2022.
Suku bunga dasar bank saat ini berada di 1,25% setelah pembuat kebijakan melakukan pertemuan terakhir di bulan Februari, yang disusul kenaikan berturut-turut setelahnya.
Analisis telah memperkirakan Bank of Korea untuk menaikkan suku bunga dari kuartal saat ini dan mengambil tingkat dasar menjadi 1,75% pada akhir tahun, tetapi percepatan inflasi yang terjadi akan mempercepat keputusan tersebut.
Secara terpisah pada hari Selasa, pemerintah mengatakan akan menaikkan potongan produk minyak sebesar 30%, dari yang saat ini 20%, selama tiga bulan ke depan untuk meminimalkan dampak dari melonjaknya harga energi.***





.jpg)










