JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank Multi Arta Sentosa Tbk (Bank Mas) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 9 Mei 2022 memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun 2021.
“Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2021 yakni sebesar Rp 213 miliar yang digunakan untuk pembentukan Dana Cadangan Wajib, sisa laba untuk penguatan modal, serta ditetapkan tidak ada pembagian dividen,” ungkap Danny Hartono, Direktur Utama Bank MAS melalui siaran pers, Senin (9/5/2022).
Selain itu, RUPST juga menyetujuai Perubahan Susunan Pengurus Perseroan sebagai berikut : Pengangkatan Rahmat Bagas Santoso selaku Direktur Perseroan, yang berlaku efektif sejak tanggal OJK memberikan persetujuan terhadap pengangkatan tersebut, dan Pengunduran diri Nurjani Djunaedi terhitung sejak 31 Mei 2022.
Dengan demikian setelah ditutupnya RUPST, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang menjabat adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Juwita Ekawati Winoto
Komisaris : Tommy Mukdani
Komisaris : Nancy Herawati
Direksi :
Direktur Utama : Danny Hartono
Direktur : Budi Afandi Winoto
Direktur : Fely Retnowati
Direktur : Iwan Yuda Pramudhi
Direktur : Haryati Lawidjaja
Direktur : Rahmat Bagas Santoso *)
*) Efektif sejak persetujuan Fit & Proper dari OJK
Laba Tumbuh 96,99%
Tahun 2021 Bank MAS dapat memberikan kinerja keuangan yang baik, serta pertumbuhan yang sehat. Bank MAS membukukan peningkatan laba sebesar 96,99% atau mencapai Rp 213,13 miliar yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 39% serta ditambah dengan peningkatan dari pendapatan operasional lainnya sebesar 192% dan beban operasional meningkat 9%.
Bank MAS mencatatkan pertumbuhan DPK sebesar sebesar 4,44% yaitu menjadi Rp 20,17 triliun dari Rp 19,32 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini ditopang dari pertumbuhan Tabungan sebesar 43,09% mencapai Rp 1,60 triliun, Deposito tumbuh sebesar 4,62% mencapai Rp 13,47 triliun dan Giro sedikit menurun 4,07% menjadi Rp 5,11 triliun. Pertumbuhan tabungan ini ditopang dari layanan digital dimana Bank MAS mulai menawarkan online onboarding, pembukaan rekening secara digital tanpa nasabah datang ke cabang.
Bank MAS juga berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar sebesar 5,31% dari sebelumnya Rp 7,49 triliun menjadi Rp 7,88 triliun. Dalam memberikan kredit Bank MAS tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. NPL Bank MAS juga membaik, rasio NPL Net di tahun 2021 menjadi 0,51% dibandingkan tahun 2020 dengan rasio 1,90%. Sedangkan untuk Rasio NPL gross sebesar 2,48% di tahun 2021 dibandingkan dengan 3,66% NPL gross di tahun 2020.
Bank MAS juga mampu menjaga kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR) di akhir tahun 2021 mencapai 26,42% di atas level yang disyaratkan oleh Regulator. Sedangkan untuk Rasio BOPO sebesar 78,68%.
Danny menjelaskan, fokus Bank MAS tahun 2022 adalah memperkuat stuktur permodalan sesuai dengan ketentuan regulator bertujuan agar dapat bertumbuh secara sehat dengan penukaran warrant yang diberikan saat IPO.
“Kami juga terus mengakselerasi pengembangan platform digital yang sudah dimiliki Bank MAS untuk memperluas akuisisi nasabah melalui inovasi produk pinjaman dan simpanan, serta mendukung pengembangan usaha nasabah melalui peningkatan volume kredit.“ papar Danny.***





.jpg)










