• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Senin, November 24, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home BUMN

Lebih dari Kopi, Inovasi Panas Bumi PGE Sukses Bangun Ekonomi Sirkular di Kamojang

oleh Stella Gracia
25 Juli 2025 - 17:27
4
Dilihat
Lebih dari Kopi, Inovasi Panas Bumi PGE Sukses Bangun Ekonomi Sirkular di Kamojang
0
Bagikan
4
Dilihat

BANDUNG, Stabilitas.id – Bagi masyarakat Kamojang, kopi adalah identitas dan bukan hanya komoditas, di mana kopi menjadi mata pencaharian utama bagi ratusan keluarga serta bagian dari warisan desa. Namun di balik harum kopinya, para petani menghadapi berbagai tantangan yang menghambat peningkatan produktivitas dan pendapatan.

Proses pengeringan kopi yang lambat dan rentan gagal, terutama di musim hujan, membuat kualitas hasil panen menurun dan harga jual tidak optimal. Ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal serta limbah pertanian yang tidak termanfaatkan semakin menambah beban.

Di tengah keterbatasan tersebut, Kamojang memiliki keunggulan yang tak dimiliki banyak daerah yaitu kekayaan panas bumi. Kawasan ini merupakan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pertama di Indonesia dan menyimpan potensi energi yang besar. Energi ini tak hanya menjadi sumber listrik nasional, tetapi juga bisa dimanfaatkan secara langsung (direct use) yakni pemanfaatan uap panas untuk mendukung kegiatan produktif masyarakat seperti pertanian dan pengelolaan limbah. 

BERITA TERKAIT

PGE Mantapkan Langkah Menuju Produsen Panas Bumi Terbesar Dunia

PGE Bukukan Pendapatan US$318,86 Juta hingga Kuartal III/2025, Lumut Balai Unit 2 Jadi Pendongkrak

PGE Genjot Inovasi Lewat Geovation 2025, Bidik Kapasitas Panas Bumi 3 GW

PGE Genjot Ekosistem Panas Bumi, Perkenalkan Proyek Green Hydrogen di Ulubelu

Sebagai bagian dari upaya menuju pembangunan berkelanjutan, pendekatan ekonomi sirkular menjadi strategi penting untuk menciptakan nilai tambah dari sumber daya lokal. Di Kamojang, prinsip ini diwujudkan melalui pemanfaatan panas bumi untuk mendukung pertanian dan pemberdayaan masyarakat.

Menjawab keresahan petani dan memanfaatkan potensi daerah, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) mengembangkan dua inovasi utama: Geothermal Coffee Process (GCP) dan Geothermal Organic Fertilizer (GeO-Fert). Keduanya menjadi tonggak transformasi ekonomi masyarakat berbasis energi bersih.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengungkapkan,  energi bersih harus menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung, bukan hanya lewat listrik, tapi juga lewat manfaat ekonomi dan sosial yang nyata.

“Inovasi kami di Kamojang, khususnya dalam hal produksi kopi, membuktikan bahwa pemanfaatan energi bisa memperkuat ketahanan pangan, memperluas peluang usaha, dan mengangkat martabat petani, sambil tetap menjaga lingkungan,” kayanya dalam pernyataan resmi (25/7).

Sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki jutaan petani yang menggantungkan hidupnya pada komoditas ini. Jawa Barat, termasuk Kamojang, dikenal sebagai wilayah penghasil kopi arabika unggulan. Namun tantangan pascapanen dan biaya produksi tinggi masih membatasi potensi mereka.

Geothermal Coffee Process (GCP) hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut. Teknologi ini memanfaatkan uap buangan dari PLTP Kamojang untuk mempercepat proses pengeringan kopi. Dari yang sebelumnya memakan waktu 30–45 hari, kini hanya membutuhkan 3–10 hari. Prosesnya lebih higienis, konsisten, dan menghasilkan cita rasa yang lebih khas.

Kopi Kamojang pun mulai menembus pasar-pasar baru, dari Bandung hingga Jepang dan Jerman. Teknologi ini telah dipatenkan dan tercatat sebagai yang pertama di dunia dalam pengolahan kopi berbasis panas bumi.

Sementara itu, GeO-Fert mengolah limbah pertanian dan rumah tangga menjadi pupuk organik dengan memanfaatkan uap panas bumi bersuhu 60 hingga 70 derajat Celcius. Proses fermentasi ini hanya memerlukan waktu 12 jam, dan dalam satu tahun dapat menghasilkan 28,8 ton pupuk kering yang saat ini digunakan oleh lebih dari 160 petani lokal. Teknologi ini memperkuat praktik pertanian berkelanjutan yang hemat biaya dan minim limbah. 

Sejak diterapkan, inovasi ini telah menunjukkan dampak nyata. Produksi kopi Kamojang melonjak dari 5 kuintal pada 2018 menjadi 30 ton pada 2024. Penjualan green bean meningkat dari Rp250 juta menjadi Rp560 juta per tahun, sementara roasted bean naik dari Rp120 juta menjadi Rp180 juta. Pendapatan petani naik, biaya produksi turun, dan akses pasar semakin terbuka.

“Dengan adanya dry house, proses pengeringan kopi yang biasanya sampai 30 hari kini bisa hanya 8 sampai 12 hari. Rasanya khas, ada aroma buah-buahan yang beda dari yang lain. Harapannya, panen bersama seperti ini bisa terus berlanjut agar petani lainnya juga ikut senang dan merasakan manfaatnya,” ujar Nono, petani kopi dan mitra binaan GCP Kamojang.

Program ini juga telah melalui analisis Social Return on Investment (SROI) yang diverifikasi oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), menunjukkan bahwa program ini mencatat rasio 3,13, atau ada dampak positif bagi sosial dan ekonomi sebesar 3,13 kali lipat dari setiap Rp1 yang diinvestasikan. Angka ini mencerminkan efisiensi sekaligus besarnya manfaat program ini bagi masyarakat, yaitu sekitar Rp367,5 juta per tahun dan diproyeksikan meningkat hingga Rp6,3 miliar.

Selain itu, program ini turut berkontribusi pada pengurangan emisi karbon hingga 20.000 ton CO₂ per tahun dan memungkinkan daur ulang lebih dari 1,2 ton sampah organik setiap tahunnya. Dengan pendekatan berbasis energi bersih dan prinsip zero waste, zero emission, dan zero conflict, inisiatif ini menjadi model nyata dari praktik ekonomi sirkular yang berbasis komunitas.

Inisiatif ekonomi sirkular yang dikembangkan PGE ini juga telah mendapat berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya ASEAN Renewable Energy Awards, PROPER Emas dari Kementerian LHK, hingga Platinum Champion BISRA 2024. Ke depan, PGE menargetkan perluasan replikasi program ini ke berbagai wilayah kerja lain, sebagai bagian dari visi jangka panjang perusahaan dalam mendukung transisi energi yang adil dan inklusif.***

Tags: GeO-FertKopi Kamojang Tembus Pasar AsiaPGEPT Pertamina Geothermal Energy Tbk
 
 
 
 
Sebelumnya

Hadir di GIIAS 2025, Bank Saqu Ajak Pengunjung “Terbang” Gapai Impian Finansial

Selanjutnya

CIMB Niaga Kembali Raih Penghargaan Top 50 Perusahaan Terbuka ASEAN

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

BRI Salurkan KUR Senilai Rp147,2 Triliun kepada 3,2 juta Debitur UMKM

BRI Salurkan KUR Senilai Rp147,2 Triliun kepada 3,2 juta Debitur UMKM

oleh Stella Gracia
24 November 2025 - 10:26

Stabilitas.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan konsistensinya dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan...

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:14

Stabilitas.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui tim SIG CSIRT (Computer Security Incident Response Team) berhasil meraih Juara...

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

oleh Sandy Romualdus
21 November 2025 - 11:03

Stabilitas.id — Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tercatat mencapai Rp479,7 triliun atau 2,02% terhadap PDB hingga akhir...

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

oleh Sandy Romualdus
21 November 2025 - 10:13

Stabilitas.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya mencari solusi hunian masa depan yang adaptif, berkelanjutan, dan relevan dengan...

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

oleh Sandy Romualdus
20 November 2025 - 19:14

Stabilitas.id – Percepatan transisi energi dan pesatnya transformasi digital mendorong kebutuhan sistem kelistrikan yang makin andal dan fleksibel. Menjawab tantangan...

Sinergi Keadilan Restoratif: Jamkrindo Siapkan Pelatihan dan Pembiayaan untuk Peserta Pidana Kerja Sosial

Sinergi Keadilan Restoratif: Jamkrindo Siapkan Pelatihan dan Pembiayaan untuk Peserta Pidana Kerja Sosial

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 11:41

Stabilitas.id – Upaya memperkuat implementasi keadilan restoratif di Sumatera Utara mendapat dukungan strategis dari PT Jamkrindo, Kejaksaan RI, dan Pemerintah...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia

BRI Salurkan KUR Senilai Rp147,2 Triliun kepada 3,2 juta Debitur UMKM

Debut Gemilang Raymond/Joaquin di BWF Level Super 500

Atlet Muda Indonesia Panen Gelar di Ajang Internasional Australia Open 2025

Permudah Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Beri Layanan “Jemput Bola”

Buka Digital Store, BTN Gandeng Unesa Perluas Layanan Digital bagi Mahasiswa dan Dosen

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
CIMB Niaga Kembali Raih Penghargaan Top 50 Perusahaan Terbuka ASEAN

CIMB Niaga Kembali Raih Penghargaan Top 50 Perusahaan Terbuka ASEAN

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance