TANGERANG SELATAN, Stabilitas.id – Sebanyak 90,5% remaja putri di Indonesia belum pernah mendapatkan edukasi literasi keuangan, meskipun 64,2% di antaranya sudah mengelola uang jajan bulanan, menurut survei yang dilakukan Let’s Invest Girls, organisasi nirlaba di bawah Yayasan Pendidikan Investasi Muda Indonesia. Temuan ini diungkap dalam workshop bertajuk “The Power From Within” yang digelar pada 25 Juli di Tangerang Selatan, bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Selatan.
Acara ini menyasar 40 siswi dari SMAN 12 dan SMK 1 Tangerang Selatan, sebagai bagian dari program nasional Let’s Invest Girls yang telah menggelar sembilan workshop untuk 650 remaja putri di 40 SMA dan SMK di 15 kota di Indonesia. Program ini berfokus pada literasi keuangan, kepemimpinan, dan keterampilan komunikasi untuk memberdayakan perempuan muda.
Elvera N. Makki, inisiator Let’s Invest Girls, menyoroti urgensi mengatasi kesenjangan ini. “Survei kami menunjukkan bahwa sebagian besar peserta tidak memiliki pengetahuan keuangan dasar, padahal banyak yang sudah mengelola uang tanpa bimbingan. Ini membuat mereka rentan terhadap keputusan finansial yang buruk, terbukti tidak ada peserta yang memiliki tabungan di bank,” ujarnya. Makki menegaskan bahwa edukasi keuangan adalah kunci untuk membentuk pemimpin muda yang mandiri dan kompeten.
BERITA TERKAIT
Workshop ini menghadirkan sesi interaktif tentang literasi keuangan dasar, mencakup jenis-jenis tabungan bank, cara memilih produk keuangan yang sesuai, serta pengenalan konsep investasi. Para peserta juga mempelajari dampak inflasi terhadap daya beli dan strategi menjaga serta meningkatkan nilai uang melalui opsi investasi berisiko rendah hingga instrumen dinamis seperti reksa dana dan saham. Diskusi kelompok mengupas dilema keuangan dalam kehidupan sehari-hari, mendorong siswi mengevaluasi kebiasaan belanja dan menetapkan tujuan finansial.
Rizka Dwipa Anggana, Wakil Kepala Markas PMI Tangerang Selatan, memuji inisiatif ini. “Program seperti Let’s Invest Girls sangat dibutuhkan untuk memperkuat kapasitas generasi muda. Literasi keuangan dan pelatihan kepemimpinan adalah investasi untuk masa depan mereka dan bangsa,” katanya.
Antusiasme peserta terlihat dari diskusi yang hidup dan berbagai pertanyaan, mulai dari tips menabung konsisten hingga cara memulai investasi sederhana. Hasil evaluasi pasca-workshop menunjukkan minat besar untuk sesi lanjutan: 57,5% peserta ingin belajar lebih dalam tentang reksa dana, 35% tentang asuransi, 20% tentang investasi properti, dan 72,5% tentang keterampilan berbicara di depan umum serta presentasi.
Inisiatif Let’s Invest Girls menegaskan perlunya perubahan sistemik untuk mengintegrasikan literasi keuangan ke dalam kurikulum sekolah, memastikan remaja putri siap menghadapi dunia keuangan yang kian kompleks. ***





.jpg)










