JAKARTA, Stabilitas.id – Keuntungan dari penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu dampak secara langsung maupun tidak langsung.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Program Kompas Petang pada Kompas TV, pada Jumat (11/11/22).
Menkeu mengatakan, dampak langsung dan sangat terbatas dirasakan dari sisi ekonomi lokal seperti Bali yang mengalami imbas serius dari pandemi Covid-19, dengan adanya seri pertemuan G20 akan meningkatkan pendapatan daerah.
BERITA TERKAIT
“Namun berbagai kegiatan-kegiatan ikutan dan di level menteri-menteri itu jelas memberikan dampak langsung occupancy dari perhotelan di Bali maupun di tempat-tempat lain yang menjadi host dari G20 itu meningkat,” ungkap Menkeu.
Menkeu menambahkan, sudah lebih dari setengah juta wisatawan masuk Indonesia yang membuktikan pemulihan yang cukup baik.
Sedangkan dampak tidak langsung, yaitu kepemimpinan Indonesia di level dunia. Sebagai negara emerging, Indonesia dapat menunjukkan kinerja ekonomi yang sangat baik dengan pertumbuhan ekonomi dan pemulihan yang masih meningkat kuat dan inflasi yang relatif rendah.
Di samping itu dengan adanya reformasi di dalam negeri untuk menciptakan iklim investasi yang baik, melalui Presidensi G20 Indonesia dapat memberikan gambaran kepada kepala negara, para menteri, maupun CEO dari berbagai perusahaan domestik dan internasional, untuk melihat Indonesia sebagai negara tujuan yang stabil untuk berinvestasi, stabil, dan pulih sangat kuat.
“Ini akan menimbulkan dampak terhadap perekonomian Indonesia yang mungkin kalau dilihat tidak secara langsung,” tutup Menkeu.***





.jpg)










