Jakarta – Penerbitan obligasi berkelanjutan I Bank BII tahap I dan obligasi subordinasi berkelanjutan I Bank BII tahap I mendapat respon pasar yang tinggi. Hal ini menyebabkan penawaran periode bookbuilding ditutup lebih cepat 3 hari dari sebelumnya tanggal 18 November 2011 menjadi 15 November 2011.
Dalam rilis persnya, BII mengumumkan telah menerima total order sebesar Rp7,5 triliun dari total penawaran Rp2 triliun untuk obligasi berkelanjutan I tahap Bank BII tahap I (Senior Bonds) dan Rp500 miliar untuk obligasi subordinasi berkelanjutan I Bank BII tahap I (Subordinated Bonds). Dengan begini penawaran senior bonds dan subordinated bonds telah mengalami tiga kali kelebihan permintaan (oversubscribe).
Obligasi berkelanjutan I Bank BII tahap I terdiri dari obligasi seri A berjangka waktu 3 tahun dengan nilai Rp440 miliar dan bunga sebesar 7,75 persen serta obligasi seri B berjangka waktu 5 tahun dengan nilai Rp1.560 miliar dengan bunga 8,75 pertahun.
BERITA TERKAIT
Sedangkan untuk obligasi subordinasi berkelanjutan I Bank BII tahap I sebesar Rp500 miliar berjangka waktu 7 tahun, BII menetapkan bunga sebesar 10 persen oertahun. Bunga obligasi berkelanjutan dan obligasi subordinasi dibayarkan secara triwulanan.
"Kami menyambut baik respon pasar yang tinggi. Keberhasilan penerbitan obligasi akan memperkuat modal kami dan meningkatkan komposisi pendanaan jangka panjang untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang makin meningkat," kata pjs Presiden Direktur Rahardja Alimhamzah di Jakarta (28/11).
Menurut Rahardja, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi subordinasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk meningkatkan aset produktif. Hal ini dalam rangka pengembangan usaha BII yang difokuskan pada segmen UKM, komersial, konsumer, dan korporasi.
Sedangkan obligasi subordinasi akan diperhitungkan sebagai lower tier 2 sesuai ketentuan Bank Indonesia untuk memperkuat struktur permodalan serta struktur pendanaan jangka panjang BII.





.jpg)










