Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan dalam mendukung Program Pemerintah Nawacita, bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan program Jangkau, Sinergi, dan Guideline yang selanjutnya disebut JARING dengan menggandeng Bank, lembaga pembiayaan/leasing, perusahaan asuransi, dan KADIN untuk meningkatkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan.
“Program Jaring bertujuan menjawab kebutuhan stakeholders terhadap informasi tentang databaseKelautan dan Perikanan, skim pembiayaan, pemetaan risiko bisnis dan dukungan regulasi dari otoritas terkait,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad.
Target utama program JARING adalah peningkatan pembiayaan di sektor Kelautan dan Perikanan yang terus bertumbuh serta mendorong perluasan akses masyarakat terhadap sektor jasa keuangan. Selain itu, Program Jaring diharapkan bisa mendorong pemahaman pelaku jasa keuangan (SJK) terhadap bisnis sektor Kelautan dan Perikanan yang lebih baik, sekaligus memperbaiki tingkat kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha mikro dan kecil (peningkatan income per kapita), menambah jumlah lapangan kerja serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
BERITA TERKAIT
Sasaran Jangka PendekProgram Jaring adalah menyediakan infrastruktur kepada sektor jasa keuangan (SJK) dalam meningkatkan pembiayaan kepada sektor kelautan dan perikanan sebesar lebih dari 50% pada tahun 2015. Kemudian ketersediaan regulasi yang kondusif bagi pembiayaan SJK kepada sektor Kelautan dan Perikanan, dan sosialisasi Program JARING melalui kegiatan Kick-Off Program JARING dan serangkaian sosialisasi yang dilaksanakan OJK,
Dalam mewujudkan sasaran jangka pendek ini, terdapat 8 (delapan) bank pelopor pembiayaan pada sektor kelautan dan perikanan yang merupakan Bank Partner Program JARING yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Danamon Indonesia, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Permata, Bank Bukopin dan BPD Sulselbar.
Selain dari perbankan, komitmen meningkatkan pembiayaan untuk sektor Kelautan dan Perikanan juga diberikan oleh industri keuangan non bank (IKNB) melalui Konsorsium Perusahaan Pembiayaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Umum dan Penjaminan.
Total pembiayaan ke delapan bank dan konsorsium IKNB tersebut pada sektor kelautan dan perikanan periode Desember 2014 adalah Rp10,8triliun dengan komitmen pertumbuhan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan sampai Desember 2015 sebesar Rp7,2 triliun atau rata-rata pertumbuhan sebesar 66,2%.
Komitmen tambahan pembiayaan untuk tahun 2015 itu tentunya akan meningkatkan outstanding porsi pembiayaan perbankan pada sektor kelautan dan perikanan yang per Desember 2014 mencapai Rp17,9 triliun atau sebesar 0,49% dari total pembiayaan perbankan nasional. Sementara itu, pembiayaan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) kepada sektor tersebut pada 2014 mencapai Rp1,7 triliun atau sebesar 0,7% dari total pembiayaan IKNB.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungkapkan, BNI telah menyalurkan kredit ke sektor Kemaritiman dengan posisi outstanding sebesar Rp 8,7 triliun per Desember 2014. Khusus untuk Sektor Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu bagian dari Subsektor Kemaritiman, BNI menyalurkan pembiayaan Rp 1,054 triliun atau 12,1% dari total outstanding di sektor Kemaritiman. Pada tahun 2015, BNI berkomitmen menyalurkan Rp 1 triliun di Sektor Kelautan dan Perikanan.
Kemudian Bank BRI sebagai bank yang memiliki core business sektor UMKM menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh kebijakan pemerintah di bidang kedaulatan pangan, termasuk di dalamnya adalah sektor kemaritiman khususnya kelautan dan perikanan. “Secara nominal, pembiayaan Bank BRI kepada sektor kelautan dan perikanan selama 2010–2013 tercatat meningkat sebesar Rp2,5 triliun, yakni dari Rp1,1 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp3,6 triliun pada 2013. Selanjutnya, tumbuh sebesar 33% atau meningkat menjadi Rp4,8 triliun di tahun 2014. Dan untuk tahun 2015 ini, Bank BRI berkomitmen sekaligus optimis mampu menumbuhkan kreditnya untuk sektor kelautan dan perikanan sebesar 52%, atau tumbuh minimal sebesar Rp2,5 triliun,” kata Direktur Utama Bank BRI, Asmawi Syam.
Wadirut Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan, dari realisasi kredit perikanan sebesar Rp1,53 triliun hingga Desember tahun lalu, Mandiri siap untuk menyalurkan kredit baru hingga lebih dari Rp1 triliun pada tahun ini, baik melalui skim kredit mikro, maupun pembiayaan KUR khusus untuk sektor perikanan.
Sementara itu, Direktur PT Bank Bukopin Tbk Mikrowa Kirana mengatakan hingga saat ini Bank Bukopin telah menyalurkan pembiayaan kelautan dan perikanan sebesar Rp2,19 triliun yang terdiri dari pembiayaan transportasi laut sebesar Rp2,1 triliun dan pembiayaan perikanan sebesar Rp89 miliar. Hingga akhir tahun 2015, pembiayaan kelautan Bank Bukopin ditargetkan mencapai Rp2,67 triliun yang terdiri dari Rp2,5 triliun pembiayaan transportasi laut dan Rp170 miliar pembiayaan perikanan.
Sementara Bank Danamon Indonesia melalui Danamon Simpan Pinjam telah menyalurkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp 317 miliar yang merupakan pembiayaan Danamon di sektor mikro. Untuk tahun 2015 ini, Danamon memiliki komitmen meningkatkan penyaluran pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp300 miliar di sektor mikro.





.jpg)










