JAKARTA, Stabilitas.id – PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) berhasil melanjutkan kinerja positif di awal tahun ini, kendati dampak pandemi Covid-19 masih belum usai. Terlihat dari kinerja pembiayaan sepanjang kuartal pertama (Q1) tahun 2021 yang tumbuh double digit dibanding periode yang sama tahun 2020 lalu.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman di Jakarta, Senin (26/4/2021) mengungkapkan, total aset kelolaan CIMB Niaga Finance pada Q1-2021 tumbuh 13% menjadi Rp5,637 miliar dari posisi Q1-2020 yang sebesar Rp 5,008 miliar. Sementara total booking juga meningkat 5% dari posisi Rp950 miliar di Q1-2020 menjadi Rp 1,001 miliar di Q2-2021.
Ristiawan menjelaskan, Perseroan dalam memasarkan produk sangat menjaga kualitas pembiayaan, mengantisipasi risiko pembiayaan bermasalah di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Sepanjang Q1, lanjut Ristiawan, restrukturisasi pembiayaan Perseroan sangat minim, oleh karena Perseroan hingga Q1 melayani nasasabah dengan kemampuan cicilan yang baik.
BERITA TERKAIT
“Curent Rasio kami sangat baik. Sejak Q2 tahun lalu hingga Q1-2021 curent rasio kami stabil di level 91,2 persen. Artinya kami memilki nasabah yang mempunyai kemampuan yang baik dalam mencicil tepat waktu,” jelas Ristiawan.
Dia menambahkan, CIMB Niaga Finance ke depan akan terus melakukan transformasi layanan hingga menjadi perusahaan pembiayaan berbasis digital terbaik di Tanah Air. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, sejak beberapa tahun lalu, CIMB Niaga Finance telah mulai merealisasikan beberapa strategi digital perseoran, yakni Digital Customer Service, Digital Signature, Geotagging, dan Online Auction.
Dengan inovasi Digital Customer Service yang tersebar di seluruh cabang, memudahkan nasabah CIMB Niaga Finance secara mandiri mendapat layanan mandiri untuk pertanyaan dan informasi. Ada pula inovasi konferensi video dengan tim layanan perseroan yang terpusat untuk melayani nasabah, atau calon nasabah. Selanjutnya, dengan tanda tangan digital, dimanapun dan kapanpun nasabah dapat menandatangani dokumen pembiayaan di gadget pribadinya. Teknologi ini sangat aman karena lolos sekuritisasi pemeritah dan regulator.
“Implementasi di Jabodetabek telah berjalan, dan rencannya akan dilakukan secara nasional pada Q2 tahun ini,” jelas Ristiawan.
Strategi menarik lainnya yang juga menjadi andalan CIMB Niaga Finance menurut Ristiawan adalah Geotagging. Sebabnya, saat ini Perseroan tidak lagi menggunakan sistem survey manual untuk proses KYC kepada calon nasabah.
“Geotagging membuat kami sangat efisien dari sisi biaya. Karena memang biaya survey adalah komponen terbesar dalam proses mengakusisi nasbah. Maka saat ini dengan geotagging, petugas survey kami tidak perlu mengunjungi rumah nasabah. Kami cukup bermitra dengan penyedia telekomunikasi untuk melihat titik lokasi pelanggan, dan juga mempelajari perilaku atau pengalaman pelanggan. Ini diimpelemtasikan secara nasional,” jelas Ristiawan.
Selain tiga strategi di atas, Persoran juga memulai program Online Auction. Dengan program ini, siapapun dn dimanapun dapat bergabung dari gadget pribadi dari mana saja secara online untuk mengikuti proses lelang online ini. Penawaran penawaran dilakukan secara langsung dan video tampilan mobil disiapkan melalui platform yang telah disiapkan perseroan, bekerjasama dengan balai lelang.
Untuk diketahui pula, mengakhiri tahun 2020, kinerja keuangan CIMB Niaga Finance menunjukan pertumbuhan yang positif di tengah perkonomian global yang belum stabil diakibatkan pandemi COVID-19. Dalam laporan keuangan yang berakhir pada periode 31 Desember 2020, Perseroan berhasil mencatatkan total aset kelolaan sebesar Rp5,52 triliun (on book Rp2,95 triliun dan off book Rp2,57 triliun) atau naik 12,45% dibandingkan periode tahun 2019 sebesar Rp4,90 triliun.
Perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp224,81 miliar pada tahun 2020, naik 2,63% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp219,04 miliar. Sedangkan, jumlah pendapatan tahun 2020 tercatat sebesar Rp854,97 miliar, naik 16,30% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp735,16 miliar.





.jpg)









