JAKARTA, Stabilitas.id – Pemerintah memutuskan perlu adanya suatu Tim Juru Bicara untuk Presidensi G20 yang bertugas untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Hal ini diperlukan untuk menyampaikan poin-poin penting dari setiap pertemuan dalam Presidensi G20 dan meminta semua masyarakat untuk berpartisipasi dalam mendukung keberhasilan Presidensi G20.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Dedy Permadi mengatakan bahwa tim juru bicara Presidensi G20 Indonesia sangat diperlukan guna menyampaikan informasi sejelas-jelasnya kepada masyarakat.
“Dengan mendapatkan pemahaman yang baik, diharapkan masyarakat dapat turut serta mendukung perhelatan Presidensi G20 yang merupakan momen penting dan bersejarah bagi Indonesia,” ungkap Dedy.
Diketahui bahwa Presidensi G20 2022 ini dipimpin oleh Indonesia dengan mengusung tiga isu prioritas, yakni Arsitektur Kesehatan Global yang Inklusif, Transformasi berbasis Digital dan Transisi Energi Berkelanjutan. Ketiga isu tersebut akan dibahas dalam berbagai pertemuan, baik Finance Track maupun Sherpa Track, yang terdiri atas berbagai working groups (WG) dan engagement groups (EG).
Dedy Permadi juga menambahkan bahwa mengingat banyak isu yang dibahas dan cukup kompleks, pemerintah memerlukan beberapa Juru Bicara yang paham dengan isu. Mengenai masing-masing WG dan EF, peran juru bicara dilaksanakan oleh para pengampu (chair dan co-chair) masing-masing.
“Dalam konteks kebijakan yang lebih krusial, informasi kepada media dan masyarakat juga dapat disampaikan oleh Ketua Sherpa Track, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bersama dengan Menteri Luar Negeri; serta Ketua Finance Track, Menteri Keuangan bersama dengan Gubernur Bank Indonesia,” jelasnya.
Untuk mempermudah dan memperluas penyampaian informasi terkait Presidensi G20, tim juru bicara menunjuk Maudy Ayunda, yang dirasa memenuhi kriteria sebagai Juru Bicara Presidensi G20 ini. Dedy juga menekankan bahwa sebagai bagian dari tim juru bicara Presidensi G20 Indonesia, ada dua tugas yang diharapkan bisa dijalankan Maudy.
Yang pertama adalah menyampaikan informasi terkait kegitan Konferensi Tingkat Tinggi pada November 2022, khususnya pada Generasi Z dan Milenial. Yang kedua, menyampaikan perkembangan substansi dan agenda yang dibahas dalam pertemuan-pertemuan working group maupun engagement group sepanjang tahun 2022.***





.jpg)










