JAKARTA, Stabilitas.id – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) resmi mencetak sejarah sebagai penerbit Orange Bonds pertama di Indonesia. Perseroan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berwawasan Sosial Orange dengan total nilai program mencapai Rp6 triliun, serta PUB Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Orange senilai Rp10 triliun.
Instrumen ini dirancang untuk mendukung pemberdayaan perempuan prasejahtera melalui skema pembiayaan ultra mikro yang inklusif dan berkelanjutan.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan bahwa penerbitan Orange Bonds merupakan bentuk komitmen PNM dalam mendorong keuangan berdampak (impact finance), khususnya melalui pasar modal.
BERITA TERKAIT
“Instrumen ini adalah yang pertama di pasar modal Indonesia dengan fokus khusus pada pemberdayaan perempuan. Ini menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem pembiayaan sosial,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (2/7/2025).
Rincian Emisi Tahap Pertama
Pada tahap pertama tahun ini, PNM berhasil menghimpun dana sebesar Rp1 triliun dari penerbitan obligasi, yang terbagi dalam tiga seri:
- Seri A: tenor 370 hari, kupon 6,25% per tahun
- Seri B: tenor 3 tahun, kupon 6,65% per tahun
- Seri C: tenor 5 tahun, kupon 6,85% per tahun
Selain itu, PNM juga menerbitkan Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Orange senilai Rp1,75 triliun, juga terbagi dalam tiga seri dengan indikasi bagi hasil serupa.
Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan sebagai modal kerja program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), sementara dana sukuk dialokasikan untuk program PNM Mekaar Syariah.
Didukung IIX dan Penjamin Emisi Terkemuka
Penerbitan Orange Bonds ini didukung oleh Impact Investment Exchange (IIX), institusi keuangan global yang mendorong investasi sosial di negara berkembang. Instrumen ini juga melibatkan sejumlah penjamin pelaksana emisi efek, antara lain:
- PT BRI Danareksa Sekuritas
- PT Indo Premier Sekuritas
- PT Mandiri Sekuritas
- PT Bahana Sekuritas
- PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Distribusi efek akan dilakukan secara elektronik pada 8 Juli 2025, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 9 Juli 2025. Pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulan sekali sejak tanggal emisi.
Komitmen Terhadap Pemberdayaan Perempuan
Arief menambahkan, kehadiran Orange Bonds merupakan langkah strategis dalam membuka akses pembiayaan bagi perempuan unbankable dan pelaku usaha ultra mikro.
“PNM akan terus memperluas jangkauan melalui digitalisasi, penguatan ekosistem ultra mikro, serta peningkatan kapasitas nasabah melalui pelatihan berkelanjutan,” tegasnya.
Langkah PNM ini dinilai sebagai bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam membangun ekosistem pembiayaan inklusif serta memperkuat perekonomian dari sektor ultra mikro dan sosial. ***





.jpg)









