JAKARTA, Stabilitas.id – Di tengah dinamika pasar semen yang penuh tantangan, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT), produsen Semen Merah Putih, berhasil menunjukkan resiliensi kuat pada paruh pertama tahun 2025. Meskipun masih mencatatkan rugi bersih, perusahaan berhasil memangkas kerugian secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sambil memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan melalui inisiatif restorasi tambang.
Mengutip data Laporan Keuangan Konsolidasian Triwulan II 2025 (unaudited) per 30 Juni 2025, CMNT membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp4,065 triliun. Angka ini memang sedikit menurun 2,3% dari Rp4,162 triliun pada semester I/2024, namun menandakan stabilitas operasional di tengah fluktuasi harga bahan baku dan persaingan ketat di industri semen domestik. Laba bruto tercatat Rp789 miliar, dengan laba usaha mencapai Rp161 miliar, mencerminkan efisiensi biaya produksi yang lebih baik.
Yang paling mencolok adalah perbaikan pada bottom line. Rugi bersih periode berjalan menyusut drastis menjadi Rp180 miliar, atau turun 58,7% dari rugi Rp435 miliar pada semester I/2024. Penurunan ini didorong oleh pengelolaan biaya keuangan yang lebih optimal, dengan beban keuangan turun menjadi Rp342 miliar dari Rp385 miliar, serta kontribusi positif dari pendapatan keuangan Rp25 miliar. Selain itu, total liabilitas perusahaan berhasil ditekan menjadi Rp13,716 triliun per akhir Juni 2025, dari Rp13,953 triliun pada akhir 2024, menunjukkan strategi pengelolaan utang yang prudent.
BERITA TERKAIT
Dalam catatan redaksi, perbaikan ini bukan sekadar angka, tapi bukti ketangguhan strategi Perseroan dalam menghadapi volatilitas ekonomi. Perusahaan juga berhasil menjaga posisi aset tetap yang kuat di Rp12,858 triliun, yang menjadi pondasi untuk ekspansi berkelanjutan di masa depan.
Di balik capaian finansial, CMNT semakin menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan. Melalui entitas anaknya, Cemindo Cement Company (CCC) di Vietnam, perusahaan telah mengalokasikan dana deposit untuk pemulihan lingkungan tambang batu kapur.
Berdasarkan keputusan Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Vietnam (No. 1107/QD-BTNMT tahun 2011 dan No. 903/QD-UBND tahun 2012), CMNT telah menyiapkan provisi restorasi untuk tambang Than Vi dan Chin Den, dengan nilai mencapai miliaran rupiah. Inisiatif ini tidak hanya memenuhi regulasi, tapi juga mencerminkan visi jangka panjang perusahaan untuk operasi yang ramah lingkungan, termasuk rehabilitasi lahan pasca-tambang guna mendukung ekosistem lokal.
Langkah ini sejalan dengan tren global di industri semen, di mana keberlanjutan menjadi kunci daya saing. CMNT sedang membangun fondasi hijau yang akan mendukung pertumbuhan jangka panjang, terutama dengan potensi permintaan semen rendah emisi di pasar infrastruktur Indonesia.
Ke depan, CMNT optimistis dengan prospek semester II/2025, didukung oleh proyek infrastruktur nasional dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Dengan ekuitas yang masih solid di Rp2,975 triliun, perusahaan siap mengakselerasi inovasi produk dan ekspansi pasar, sambil terus memprioritaskan aspek lingkungan. Ini bukan hanya cerita pemulihan, tapi komitmen nyata untuk masa depan yang berkelanjutan. ***





.jpg)










