JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank Panin Tbk (PNBN) menetapkan susunan baru jajaran komisaris dan direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Kamis, 26 Juni 2025, di Jakarta.
Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pengunduran diri Gregory James Terry dari posisi komisaris, serta Haryono Wongsonegoro dari jajaran direksi.
Sebagai pengganti, RUPST mengangkat Munadi Umar sebagai komisaris dan Sugiono Sutanto Janis sebagai direktur baru perseroan. Pengangkatan keduanya akan efektif setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berikut susunan lengkap Dewan Komisaris dan Direksi Bank Panin terbaru:
Dewan Komisaris:
- Presiden Komisaris: Nelson Tampubolon
- Wakil Presiden Komisaris: Lintang Nugroho
- Komisaris: Chandra R. Gunawan
- Komisaris: Johnny
- Komisaris: Munadi Umar*
- Komisaris Independen: H. Riyanto
Dewan Direksi:
- Presiden Direktur: Herwidayatmo
- Wakil Presiden Direktur: Hendrawan Danusaputra
- Direktur: Edy Hariyanto
- Direktur: Gunawan Santoso
- Direktur: Lionto Gunawan
- Direktur: Januar Hardi
- Direktur: Sugiono Sutanto Janis*
- Direktur: Suwito Tjokrorahardjo
- Direktur Kepatuhan: Antonius Ketut Dwirianto
(*) Menunggu persetujuan OJK.
Dividen Rp1,01 Triliun
Selain merombak jajaran pengurus, RUPST PT Bank Panin Tbk juga menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp1,01 triliun dari laba bersih tahun buku 2024. Nilai tersebut setara Rp42 per saham, setelah dikurangi saham tresuri.
“Perseroan menyetujui penggunaan laba bersih 2024 untuk dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen minimum Rp1,01 triliun,” ujar Presiden Direktur Bank Panin, Herwidayatmo.
Sepanjang 2024, Bank Panin mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp2,87 triliun, naik dari tahun sebelumnya, ditopang pertumbuhan terbatas kredit serta penguatan pendanaan.
Kredit tumbuh 0,90% menjadi Rp148,90 triliun dengan dukungan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 4,92% menjadi Rp152,37 triliun, sehingga total aset meningkat 9,89% menjadi Rp243,96 triliun.
Rasio kredit bermasalah (NPL) juga menunjukkan perbaikan. NPL gross turun menjadi 3,05% dari 3,09% tahun sebelumnya, sementara NPL net tetap stabil di 0,90%. Perseroan juga melakukan investasi di instrumen aman seperti SUN dan SRBI tumbuh 59,67% menjadi Rp62,29 triliun
Sementara posisi modal Bank Panin naik 5,27% menjadi Rp52,32 triliun dengan Rasio CAR meningkat ke 34,54%. Bank Panin juga berhasil menyelesaikan penerbitan dua seri obligasi berkelanjutan dan satu seri obligasi subordinasi senilai total Rp4,01 triliun untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang. ***





.jpg)










