JAKARTA, Stabilitas.id — Di balik tantangan pembangunan nasional, pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus masih menjadi pekerjaan rumah besar di Indonesia. Data Bank Dunia mencatat, sekitar 30–33 persen anak dengan disabilitas belum memperoleh akses pendidikan formal. UNICEF bahkan menyoroti bahwa hanya 14,8 persen sekolah inklusif yang memiliki guru pembimbing khusus terlatih.
Realitas ini menghadirkan kesenjangan besar bagi masa depan mereka. Namun, berbagai pihak mulai bergerak untuk mengurangi jurang ketidakadilan ini. Salah satunya Semen Merah Putih bersama induk usahanya KPN Corp, yang menunjukkan komitmen sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang pendidikan inklusif.
Dalam rangka memperingati HUT ke-14 PT Cemindo Gemilang Tbk, produsen Semen Merah Putih, perusahaan meresmikan renovasi Sekolah Luar Biasa (SLB) Mini Bakti di Jakarta pada Kamis (17/7/2025).
BERITA TERKAIT
Surindro Kalbu Adi, Director of Commercial & Logistic PT Cemindo Gemilang Tbk, menegaskan bahwa kegiatan CSR ini bukan sekadar memperbaiki fasilitas, tetapi juga melandaskan nilai harmoni dan keberlanjutan yang dipegang perusahaan.
“Program CSR ini harus menjadi wadah untuk memperkuat nilai yang diyakini dan dijalankan perusahaan. Kami ingin membangun masa depan yang lebih kokoh dan inklusif bagi Indonesia,” ujarnya.
Renovasi SLB Mini Bakti melibatkan lebih dari 50 karyawan Semen Merah Putih dan KPN Corp melalui program Employee Volunteer (EVO). Tak hanya itu, alumni Mandor Pintar Institute (MPI)—program pelatihan tenaga kerja konstruksi bersertifikat milik Semen Merah Putih—juga berperan aktif dalam pekerjaan renovasi.
Harapan Baru
Sebelum renovasi, SLB Mini Bakti menghadapi banyak keterbatasan: ruang kelas sempit, toilet yang tidak ramah disabilitas, hingga minimnya ruang terbuka hijau. Kini, sekolah tersebut memiliki ruang kelas ergonomis, toilet ramah disabilitas, dan taman ramah anak yang dapat digunakan untuk aktivitas luar ruang.
Sri Rosa Susilawati, Kepala Sekolah SLB Mini Bakti, menyampaikan rasa syukur atas bantuan ini.
“Renovasi ini tidak sekadar menghadirkan perbaikan fasilitas, tetapi juga membawa harapan baru bagi anak-anak kami. Kami berharap langkah ini menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli terhadap pendidikan inklusif,” katanya.
Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk, menekankan bahwa program ini bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan di pilar People. “Anak berkebutuhan khusus adalah bagian dari stakeholder sosial kami. Program renovasi ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam mewujudkan pemerataan kesempatan belajar,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Agusnadi, Head of Corporate Communication KPN Corp. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak. “Perbaikan SLB ini adalah simbol gerakan bersama. Melalui Employee Volunteer, kami tidak hanya memberi bantuan, tetapi juga menumbuhkan empati dan solidaritas di dalam perusahaan,” ujarnya.
Menutup Kesenjangan Akses Pendidikan
Menurut laporan World Bank, sekitar 1 dari 3 anak berkebutuhan khusus di Indonesia belum mendapatkan akses pendidikan yang layak. Kondisi ini tidak hanya menghambat perkembangan pribadi mereka, tetapi juga memperlebar ketimpangan sosial.
Upaya Semen Merah Putih dan KPN Corp melalui renovasi SLB Mini Bakti menjadi contoh konkret bagaimana perusahaan bisa berkontribusi dalam menutup kesenjangan tersebut. Lebih dari sekadar membangun infrastruktur fisik, program ini menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan.
“Kontribusi sosial yang nyata berasal dari sinergi dan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat. Dengan mendukung pendidikan inklusif, kami ingin berperan dalam membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan,” tegas Nyiayu.
Renovasi ini pun menegaskan bahwa kepedulian tidak berhenti pada slogan. Dengan kolaborasi, visi keberlanjutan dapat diwujudkan: menciptakan ruang belajar yang aman, inklusif, dan penuh harapan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. ***





.jpg)










