• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Jumat, November 21, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Internasional

Siasati Dominasi Ekonomi China

oleh Sandy Romualdus
7 Mei 2016 - 00:00
6
Dilihat
Siasati Dominasi Ekonomi China
0
Bagikan
6
Dilihat

Dalam satu dekade terakhir perekonomian China mulai diperhitungkan setelah menjelma menjadi eksportir terbesar dunia. Padahal sampai tahun 1990, Negara Tirai Bambu itu hampir tidak punya peran dalam kancah perdagangan dunia. Kehadiran China yang dramatik di panggung perekonomian dunia menjadi bukti keberhasilan reformasi ekonomi di sana.

Meski dalam beberapa tahun terakhir negeri itu mengalami pelemahan, namun keperkasaan dan dominasi ekonominya di tingkat regional dan global tidak berkurang banyak.

Memang, ketika ekonomi negara berpenduduk 1,4 miliar orang ini mulai menunjukkan perlambatan, negara-negara lain mulai khawatir ikut terbawa oleh perlambatan itu. Pelaku ekonomi berharap hal ini tidak membawa mereka ke jurang yang lebih dalam.

BERITA TERKAIT

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

Indonesia, memiliki persoalannya sendiri ketika berhadapan dengan China. Maraknya produk-produk asal Negeri Panda sudah mulai terjadi sejak disepakatinya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (ASEAN-China Free Trade Agreement/ACFTA) pada 2010. Kini hubungan ekonomi RI-China terlihat lebih mesra ketika pemerintahan Joko Widodo banyak mengandalkan dana-dana dari China untuk menggenjot sektor infrastruktur.
Kerjasama Business to Business (B2B) antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan China juga tak kalah marak.

Misalnya pabrik Indonesia bekerjasama perusahaan China yang akan membangun pabrik pelat tembaga di Gresik dan perusahaan otomotif ternama Indonesia bekerja sama membangun industri otomotif di negara kita; menambah deretan perusahaan otomotif China yang masuk ke pasar Indonesia. Kecenderungan yang sulit dibendung.

Agar hal tersebut tidak memberikan dampak negatif, yang diperlukan adalah pemerintah Indonesia memberikan prinsip-prinsip dan kriteria yang perlu diperhatikan para mitra dagang China di Indonesia yang akan melakukan kerjasama dengan perusahaan China, sehingga terjadi win-win solution dengan daya tawar yang seimbang.

Strategi Kunci

Tidak ada jalan lain selain mempertajam berbagai strategi kunci, antara lain: menguasai prinsip dan peluang yang terbuka pada Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (ASEAN-China Free Trade Agreement/ ACFTA). Dengan diberlakukannya perjanjian tersebut pada tahun 2010, dampaknya telah banyak terasa baik membanjirnya barang-barang China, merebaknya tenaga kerja terampil maupun semi terampil, maraknya pinjaman China untuk pembiayaan infrastruktur, hingga pembukaan pabrikpabrik China ke Indonesia.

Sejatinya, apapun konsekuensi ACFTA tidak menjadi masalah serius ketika kita mampu memanfaatkan momentum ini dengan berbagai strategi yang tepat yang diikuti dengan manajemen risiko terpadu tingkat negara dan tingkat makro. Ada sederet harapan, sekaligus strategi yang bisa dilakukan pemerintah agar konsekuensi negatif dari dominasi ekonomi China tidak terjadi.

Pertama, melakukan riset guna atas kondisi ASEAN dan China sekaligus memahami prospek, upaya dan target pencapaian ACFTA dengan seimbang.

Kedua, evaluasi atas percepatan dan perluasan pengembangan infrastruktur berdasarkan tiga pilar utama: strategi peningkatan potensi wilayah melalui pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di dalam koridor ekonomi, strategi memperkuat konektivitas nasional, strategi meningkatkan kapasitas SDM dan IPTEK.

Ketiga, peningkatan daya saing daerah, produk, dan aliran investasi asing.

Keempat, evaluasi peraturan, perizinan, kebijakan agar dapat mendorong kekuatan pengusaha lokal, bisnis domestik, terutama dalam daya saing dan efisiensi.

Kelima, pendidikan yang tepat guna, sertifikasi keahlian MRA, kurikulum pembekalan ACFTA di sekolah, pengembangan sektor jasa nasional, kualitas SDM.

Keenam, meningkatkan kapasitas pemasaran lokal maupun regional dan global, produksi, manajemen, sinegi dengan pemerintah dan sesama pengusaha yang terkait, supply chain management.

Ketujuh, membuat Cetak Biru Pemerintah yang dilengkapi dengan langkah-langkah komitmen dan integrasi ekonomi.

Kedelapan, memetakan kekuatan industri, serta bisnis dan sektor ekonomi unggulan dan primadona dalam negeri, dengan standar yang ditetapkan. 

Kesembilan, implementasi pembangunan berbasis potensi lokal, memperkuat basis ekonomi UMKM dengan segala keunggulannya, semangat kecintaan dan bersaing demi produk Indonesia, gerakan memakai dan mengkonsumsi produk lokal.

Kesepuluh, konsolidasi perbankan nasional sehingga menciptakan bank yang besar mampu bersaing secara regional dan global dari sisi aset, modal, pendanaan, jaringan distribusi, dan teknologi. Juga konsolidasikan bidang lembaga keuangan nonbank.

Kesebelas, memperbaiki daya saing secara terpadu: sumberdaya manusia, peraturan, infrastruktur, efisiensi dan birokrasi, reformasi perizinan, penegakan dan kepastian hukum serta kepastian berusaha.

Keduabelas, program terintegrasi secara kuantitas dan kualitas meningkatkan produksi nasional dalam menghadapi arus arus modal, investasi, tenaga kerja terampil, pelayanan dan barang.

Ketigabelas, pengendalian mutu, reformasi fasilitas pendidikan yang tepat sasaran untuk membentuk karakter, daya saing, jiwa wirausaha dan profesionalitas,

Keempatbelas, program pemerataan ekonomi ke sentrasentra produksi berbasis agribisnis dalam arti luas: kehutanan perikanan, perkebunan, kelautan, pertanian dan peternakan.

Kelimabelas, mendorong industri pengolahan produk manufaktur yang berbasis sumberdaya alam menjadi produk olahan dan komoditas yang bernilai tambah.

 
 
 
 
Sebelumnya

Edisi 119 Mei 2016

Selanjutnya

Bayar Tiket AirAsia Indonesia Kini Bisa Lewat Rekening Ponsel CIMB Niaga

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Inflasi di Atas Target, The Fed Didesak Tunda Akselerasi Pemangkasan Suku Bunga

Inflasi di Atas Target, The Fed Didesak Tunda Akselerasi Pemangkasan Suku Bunga

oleh Sandy Romualdus
3 Oktober 2025 - 11:25

Stabilitas.id – Presiden Federal Reserve Bank of Dallas, Lorie Logan, menilai langkah pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin...

Pemerintah AS Terancam Shutdown, Gedung Putih Siapkan Skema PHK Massal ASN

Pemerintah AS Terancam Shutdown, Gedung Putih Siapkan Skema PHK Massal ASN

oleh Stella Gracia
26 September 2025 - 13:13

Stabilitas.id — Pemerintah Amerika Serikat menghadapi ancaman shutdown mulai 1 Oktober 2025 setelah Kongres gagal menyepakati rancangan anggaran tahunan. Gedung...

ANZ Didenda Rp2,6 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah Perbankan Australia

ANZ Didenda Rp2,6 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah Perbankan Australia

oleh Sandy Romualdus
16 September 2025 - 16:33

JAKARTA, Stabilitas.id — Otoritas keuangan Australia menjatuhkan denda sebesar 240 juta dolar Australia atau setara Rp2,62 triliun kepada ANZ Group,...

Inflasi Inti AS Naik Jadi 3,1% di Juli, Tertinggi Sejak Awal 2025

Inflasi Inti AS Naik Jadi 3,1% di Juli, Tertinggi Sejak Awal 2025

oleh Stella Gracia
14 Agustus 2025 - 18:08

JAKARTA, Stabilitas.id – Inflasi inti Amerika Serikat (AS) melonjak pada Juli 2025, mencatat laju tahunan tertinggi sejak awal tahun, di...

Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon-hee Ditangkap atas Dugaan Manipulasi Saham, Intervensi Pemilu, dan Suap

Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon-hee Ditangkap atas Dugaan Manipulasi Saham, Intervensi Pemilu, dan Suap

oleh Stella Gracia
13 Agustus 2025 - 11:19

SEOUL, Stabilitas.id – Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon-hee, resmi ditahan atas tuduhan terlibat dalam skema manipulasi harga saham,...

GROW dan Fullerton Luncurkan China Equities Fund, Targetkan Pertumbuhan Jangka Panjang di Pasar Tiongkok

GROW dan Fullerton Luncurkan China Equities Fund, Targetkan Pertumbuhan Jangka Panjang di Pasar Tiongkok

oleh Stella Gracia
13 Agustus 2025 - 10:10

JAKARTA, Stabilitas.id – GROW with Singlife bersama Fullerton Fund Management resmi meluncurkan Fullerton Lux Funds – China Equities (Class A)...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Daftar 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
CIMB Niaga Gunakan Sistem Core Banking Baru

Bayar Tiket AirAsia Indonesia Kini Bisa Lewat Rekening Ponsel CIMB Niaga

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance