JAKARTA, Stabilitas.id – Penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2025 di Surabaya menegaskan pentingnya sinergi pentahelix akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media dalam memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Tanah Air.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Ibrahim, menyebut FESyar menjadi momentum strategis untuk melanjutkan konsistensi dan inovasi pengembangan eksyar di wilayah Jawa. “Sinergi inilah yang akan memastikan pertumbuhan eksyar semakin inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya dalam penutupan FESyar Jawa 2025, Minggu (14/9).
Senada, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai kolaborasi multipihak sangat penting untuk memperkuat rantai ekosistem halal. Ia menekankan pentingnya perluasan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat), termasuk di kawasan kampus, serta peningkatan jumlah RPH dan RPHU bersertifikat halal. Perguruan tinggi disebut memiliki peran strategis sebagai penyelia halal, sementara pemerintah daerah dan pelaku usaha berperan mewujudkan ketersediaan bahan makanan halal di masyarakat.
BERITA TERKAIT
FESyar Jawa 2025 yang berlangsung pada 12–14 September di Masjid Al-Akbar Surabaya berhasil melibatkan 203 UMKM syariah. Ajang ini menorehkan pencapaian transaksi signifikan dengan total penjualan mencapai Rp6,8 miliar, komitmen pembiayaan melalui business matching senilai Rp29,66 miliar, serta komitmen perdagangan sebesar Rp25,66 miliar. Secara keseluruhan, nilai capaian FESyar Jawa 2025 menembus Rp62,12 miliar.
Tingginya antusiasme publik terlihat dari jumlah pengunjung langsung yang mencapai 49.320 orang serta 207.076 pengunjung daring melalui platform digital. Rangkaian acara mulai dari seminar, talkshow, showcase UMKM, business matching, coaching, hingga lomba dan kajian tematik menjadi daya tarik yang memperkuat citra eksyar sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur.
Dengan tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Regional”, FESyar Jawa 2025 juga menjadi bagian dari rangkaian menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang akan digelar di Jakarta pada 8–12 Oktober mendatang. Sebelumnya, FESyar telah berlangsung di Sumatera dan Kawasan Timur Indonesia. Kehadiran tiga FESyar ini menjadi katalis pertumbuhan eksyar nasional, mendorong inklusi, serta mengukuhkan langkah Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia pada 2029.
Bank Indonesia bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menegaskan komitmen untuk terus memperkuat rantai nilai halal, memperluas pembiayaan syariah yang inklusif, serta meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat terhadap eksyar. Kolaborasi lintas sektor dinilai akan menjadi fondasi penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil, mandiri, dan berkelanjutan. ***





.jpg)










