• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Kamis, November 27, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Ekonomi Industri

Strategi Dekarbonisasi: Kunci Daya Saing Sektor Aluminium Indonesia di Pasar Global

oleh Stella Gracia
23 Juli 2025 - 19:24
17
Dilihat
Strategi Dekarbonisasi: Kunci Daya Saing Sektor Aluminium Indonesia di Pasar Global
0
Bagikan
17
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id – Menghadapi tantangan global terkait emisi karbon dan ancaman hambatan dagang, sektor aluminium Indonesia kini berada di persimpangan jalan. Laporan terbaru dari lembaga riset Transisi Bersih, berjudul Strategi Dekarbonisasi Hilirisasi Aluminium, mengungkapkan bahwa dekarbonisasi bukan hanya pilihan, tetapi sebuah kebutuhan mendesak untuk memastikan keberlanjutan ekspor dan industrialisasi nasional.

Dengan cadangan bauksit terbesar keempat di dunia, Indonesia telah menempati posisi strategis dengan 2,8 miliar ton bauksit, sekitar 10% dari cadangan global. Pada 2024, Indonesia diproyeksikan menghasilkan 32 juta ton bijih bauksit, menempatkannya di antara lima besar produsen dunia.

Namun, meski posisi Indonesia kuat di tingkat produksi, kontribusi Indonesia dalam rantai nilai global aluminium masih minim. Hanya 0,92% produksi alumina dunia dan 0,38% produksi aluminium primer global, menjadikan posisi Indonesia dalam industri ini belum dominan dan sangat rentan terhadap pergeseran standar pasar global.

BERITA TERKAIT

Ekonomi Indonesia Triwulan III 2025 Tumbuh 5,04 Persen, Ditopang Ekspor dan Belanja Pemerintah

Indonesia Butuh Reformasi Ekonomi dan Investasi Rp13.000 Triliun untuk Capai Pertumbuhan 8%

ISEI Rumuskan Lima Pilar Ekonomi Nasional Hadapi Ketidakpastian Global

Cadangan Devisa Juli 2025 Turun Jadi US$152 Miliar, Setara 6,3 Bulan Impor

Mulai 2026, Uni Eropa akan memberlakukan mekanisme Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM), yang berpotensi mempengaruhi sektor aluminium, termasuk produk-produk yang memiliki jejak emisi karbon tinggi.

Negara-negara pengimpor utama seperti Jerman dan Prancis kemungkinan akan mengenakan tarif karbon pada produk aluminium yang dihasilkan dengan energi yang berasal dari sumber yang tidak ramah lingkungan, seperti batu bara. Hal ini berpotensi membebani produsen yang tidak segera beradaptasi dengan standar dekarbonisasi.

Abdurrahman Arum, Direktur Transisi Bersih, menegaskan, Indonesia harus memiliki strategi dekarbonisasi yang tepat agar dapat beradaptasi dengan tren global ini. Tanpa langkah yang hati-hati, biaya produksi bisa meningkat, mengurangi daya saing, dan jika tidak dilaksanakan, kita berisiko tertinggal.

“Namun, jika dilaksanakan dengan tepat, dekarbonisasi dapat membuka peluang untuk mengakses pasar premium dunia dan memperkuat hilirisasi industri dalam negeri,” tegasnya.

Strategi Moderat 

Menggunakan analisis dari laporan Transisi Bersih, Indonesia dihadapkan pada kondisi pasar aluminium global yang sangat tidak elastis terhadap harga (elastisitas -0,25 hingga -0,3). Ini berarti, meskipun biaya produksi meningkat akibat dekarbonisasi, permintaan global tidak akan langsung turun signifikan. Oleh karena itu, laporan tersebut merekomendasikan penerapan strategi konservatif moderat, mengikuti standar yang diterapkan oleh negara besar seperti China, sambil perlahan meningkatkan standar untuk mengakses pasar premium seperti Uni Eropa.

Laporan tersebut juga menyoroti potensi Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya, mengingat biaya produksi aluminium primer di Indonesia, terutama Inalum, termasuk dalam kuadran 1 cost curve global, sejajar dengan pemain utama dunia.

Beberapa langkah strategis yang bisa diambil oleh pemerintah Indonesia meliputi: Menghentikan kebijakan tax holiday yang selama ini merugikan penerimaan negara dan berisiko mengarah pada dumping. Melarang pembangunan PLTU batu bara untuk smelter aluminium baru, mengikuti kebijakan China. Meningkatkan standar ESG secara bertahap, mulai dari kesejahteraan tenaga kerja hingga transisi energi.

Mengutamakan Green Value 

Meski pemerintah Indonesia telah mengambil langkah penting dengan menghentikan ekspor bauksit dan mendorong hilirisasi di dalam negeri, fokus hanya pada hilirisasi saja tidak cukup. Abdurrahman Arum menekankan, “Pasar global kini tidak hanya menilai nilai tambah ekonomi, tetapi juga nilai lingkungan. Tanpa ‘green value’, produk aluminium Indonesia akan kesulitan menembus pasar premium.”

Katherine Hasan, analis dari Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA), mendukung temuan laporan ini, yang menyarankan agar Indonesia memprioritaskan komitmen iklim dalam perencanaan industri nasional. “Beban emisi karbon kini semakin nyata, dan diskusi mengenai hilirisasi harus mempertimbangkan dinamika perdagangan global. Indonesia harus mengintegrasikan prinsip rendah karbon untuk memastikan daya saing di pasar global,” tambahnya.

Dengan diberlakukannya CBAM, regulasi baterai Uni Eropa, dan standar ESG global, emisi karbon kini menjadi faktor penting dalam menentukan harga komoditas. Tanpa penyesuaian, aluminium Indonesia berisiko terjebak di pasar murah, sementara negara lain yang telah mengurangi jejak karbon bisa memperoleh keuntungan premium.

“Dekarbonisasi aluminium adalah bagian penting dari strategi untuk menjaga momentum hilirisasi dan melindungi akses ekspor dari potensi disrupsi iklim dan tarif karbon. Jika diterapkan dengan hati-hati, strategi ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing industri aluminium Indonesia dalam jangka panjang, tetapi juga membuka peluang pasar premium, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global,” tutup Abdurrahman. ***

Tags: AlumuniumeksporHilirisasiindustri
 
 
 
 
Sebelumnya

BRI Peduli Dukung Pendidikan Karakter Anak lewat Kegiatan Agroedukasi bagi Siswa/i SD

Selanjutnya

Waspada! AS Bisa Kelola Data Pribadi WNI Usai Kesepakatan Dagang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:14

Stabilitas.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui tim SIG CSIRT (Computer Security Incident Response Team) berhasil meraih Juara...

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

oleh Sandy Romualdus
20 November 2025 - 19:14

Stabilitas.id – Percepatan transisi energi dan pesatnya transformasi digital mendorong kebutuhan sistem kelistrikan yang makin andal dan fleksibel. Menjawab tantangan...

Saat Pasar Tertekan, Indocement Catat Laba Rp1,06 Triliun di Triwulan III/2025

Mitra Tembus 1.800 Zak per Hari, SIG Catat Rekor Penjualan Retail di Bali

oleh Sandy Romualdus
19 November 2025 - 08:15

Stabilitas.id – Produk semen dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) semakin diminati konsumen di Bali, tercermin dari meningkatnya penjualan...

Rayakan Hari Bangunan Indonesia 2025, Indocement Dorong Hunian Layak dan Energi Alternatif

Rayakan Hari Bangunan Indonesia 2025, Indocement Dorong Hunian Layak dan Energi Alternatif

oleh Sandy Romualdus
11 November 2025 - 13:35

Stabilitas.id - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) memperkuat komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan melalui program hunian layak dan perluasan penggunaan...

Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp450 Miliar ke Indoritel (DNET) untuk Dukung Investasi Grup

Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp450 Miliar ke Indoritel (DNET) untuk Dukung Investasi Grup

oleh Sandy Romualdus
11 November 2025 - 11:52

Stabilitas.id - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET), emiten investasi yang berafiliasi dengan Grup Salim, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT...

Semen Merah Putih Dorong Penerapan Standar Keamanan Konstruksi Nasional

Semen Merah Putih Dorong Penerapan Standar Keamanan Konstruksi Nasional

oleh Sandy Romualdus
7 November 2025 - 14:27

Stabilitas.id - Dalam momentum peringatan Hari Arsitektur Dunia, Semen Merah Putih menegaskan kembali komitmennya terhadap peningkatan kualitas dan keamanan konstruksi...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan Pinjol Ilegal Dibongkar, Satgas PASTI Soroti Modus Penipuan AI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

BNI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Banjir Bandang di Padang dan Sibolga

Kemenkeu Wajibkan Semua Perusahaan Lapor Keuangan Mulai 2027

Cegah Kejahatan Siber, BRI Perkuat Edukasi Nasabah Soal Keamanan Data Perbankan

Queen Máxima Apresiasi Program BTN Bayar Cicilan KPR Pakai Sampah, Dorong Inklusi Keuangan Hijau

Kolaborasi Global Diperkuat untuk Proteksi Konsumen di Era Digital, BI: Kepercayaan Publik adalah Kunci

Bank Sampoerna Optimalkan Platform Pembiayaan UMKM, PDaja.com Salurkan Rp1,9 Triliun

Didukung BRI, Kerajinan Limbah Kayu Cianjur Ini Raih Peluang di Pasar Internasional 

Dukung Program Strategis Pemerintah, BRI Terima Penghargaan dari Kementerian IMIPAS

BI, OJK hingga LPS Kompak Dorong Anak Muda Melek Investasi

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Waspada! AS Bisa Kelola Data Pribadi WNI Usai Kesepakatan Dagang

Waspada! AS Bisa Kelola Data Pribadi WNI Usai Kesepakatan Dagang

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance