JAKARTA, Stabilitas.id – Bank Indonesia (BI) mencatat pada triwulan I-2022, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik, sehingga menopang ketahanan eksternal. Surplus transaksi berjalan masih berlanjut di tengah defisit transaksi modal dan finansial sehingga NPI mengalami defisit 1,8 miliar dolar AS.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2022 tercatat sebesar 139,1 miliar dolar AS atau setara dengan pembiayaan 7,0 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.
Surplus transaksi berlanjut pada triwulan I-2022 ditopang oleh surplus neraca barang yang tetap tinggi. transaksi berjalan melanjutkan surplus sebesar 0,2 miliar dolar AS (0,1% dari PDB), meskipun lebih rendah dari capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 1,5 miliar dolar AS (0,5% dari PDB).
BERITA TERKAIT
Kinerja positif tersebut ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap kuat seiring dengan harga ekspor komoditas global yang masih tinggi, seperti batu bara dan CPO, di tengah peningkatan defisit neraca perdagangan migas sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia.
Transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2022 mencatat defisit sebesar 1,7 miliar dolar AS (0,5% dari PDB), membaik dibandingkan dengan defisit 2,2 miliar dolar AS (0,7% dari PDB) pada triwulan IV 2021.
Optimisme investor terhadap prospek pemulihan ekonomi domestik dan iklim investasi yang terjaga mendorong peningkatan aliran masuk neto investasi langsung pada triwulan I 2022 menjadi sebesar 4,5 miliar dolar AS, lebih besar dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,8 miliar dolar AS.
Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan rencana percepatan normalisasi kebijakan moneter di negara maju menyebabkan aliran keluar investasi portofolio, meskipun lebih kecil dibandingkan dengan triwulan IV 2021.
Ke depannya, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian.***





.jpg)










