JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan portofolio pembiayaan berkelanjutan senilai Rp807,8 triliun hingga triwulan II/2025, terbesar di Indonesia. Nilai tersebut setara dengan 64,01% dari total pembiayaan perseroan.
Direktur Human Capital & Compliance BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto menyampaikan prinsip keberlanjutan kini menjadi arah strategis BRI dalam membangun bisnis. “Setiap kebijakan BRI disusun dengan mempertimbangkan potensi bisnis, risiko, serta dampak sosial dan lingkungan,” ujarnya, Senin (1/9/2025).
Dari total portofolio sustainable finance, Rp715,5 triliun atau 88,55% disalurkan melalui social loan yang mayoritas untuk UMKM. Kemudian Rp86,9 triliun atau 10,76% berupa green loan untuk proyek energi baru terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan bangunan hijau. Sementara itu, investasi di ESG-based corporate bonds mencapai Rp5,4 triliun atau 0,67%.
BERITA TERKAIT
Di sisi pendanaan, BRI mencatat 65,65% dari total wholesale funding bersumber dari instrumen berbasis keberlanjutan, termasuk Sustainability Bond, Green Bond, dan Social Bond. Penerbitan obligasi tersebut mengacu pada regulasi POJK No. 60/2017 yang diperbarui melalui POJK No. 18/2023, serta standar internasional International Capital Market Association (ICMA).
Hasil penerbitan obligasi dialokasikan untuk sektor berkelanjutan, di antaranya pembangkit listrik tenaga air, perkebunan sawit bersertifikasi, serta pembiayaan mikro melalui KUR dan Kupedes.
Dengan capaian ini, BRI memperkuat kontribusi pada target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Goal 8 dan Goal 11, sekaligus menegaskan posisinya sebagai bank dengan portofolio pembiayaan berkelanjutan terbesar di Tanah Air. ***





.jpg)










