Jakarta – PT Bank Negara Indonesia Tbk menganggarkan lebih dari Rp 1 triliun untuk investasi di bidang teknologi informasi pada 2012. Pengembangan IT menjadi salah satu strategi bank untuk meningkatkan nasabah pelanggan cash management BNI.
General Manager Transactional Banking BNI Iwan Kamaruddin menjelaskan, pengembangan layanan cash management membuka banyak kesempatan bagi bank. Di satu sisi, bank mendapatkan dana murah yang dapat bertahan cukup panjang di bank, termasuk dari payroll pegawai nasabah. Di sisi lain, transaksi di bank dapat meningkatkan pendapatan berbasis biaya (fee based income).
"Di sisi nasabah, layanan cash management ini sebagai solusi meningkatkan kinerja operasional menjadi lebih efisien. Pengelolaan dana ini menjadi jurus dalam memaksimalkan dana sehingga kinerja keuangan sehat," ujar Iwan ketika menggelar jumpa pers di kantornya kemarin. Jumpa pers tersebut diselenggarakan dalam rangka BNI memperoleh tujuh penghargaan Cash Management dari majalah Asia Money.
BERITA TERKAIT
Saat ini, BNI melayani 20.000 nasabah korporasi dari berbagai sektor usaha. Tak hanya nasabah domestik, perseroan asing yang berinvestasi di Indonesia juga menggunakan layanan BNI. "Komposisi nasabah masih lebih banyak Indonesia, sekitar 5% nasabah asing. Kami terus membidik perusahaan-perusahaan yang melakukan PMA (Penanaman Modal Asing) yang terus meningkat," kata Iwan.
Saat ini, giro dari korporasi-korporasi tersebut di BNI mencapai Rp 55 triliun. Target BNI, sampai akhir tahun dana giro yang dititipkan di bank bisa mencapai Rp 60 triliun. Fitur-fitur unggulan cash management BNI antara lain BNIDirect (Internet Banking), Virtual Account, Student Payment Center untuk perguruan tinggi, Corporate Billing, Account Pooling dan Supply Chain Management.





.jpg)










