• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Selasa, November 25, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home BUMN

Ujian Nyali Seorang Elia Massa Manik

oleh Syarif Fadilah
16 Maret 2017 - 00:00
25
Dilihat
0
Bagikan
25
Dilihat

Jakarta, Stabilitas-“Kalau sudah urusan integritas, maka tutup mata hatimu, sikat saja. Jangan diwariskan ke generasi berikutnya.” Inilah filosofi yang diterapkan Elia Massa Malik ketika di PT Elnusa, Tbk saat dirinya dipercaya pemegang saham menjadi Chief Executive Officer (CEO) di anak perusahaan PT Pertamina (Juli 2011-Mei 2014).

Kini, enam tahun kemudian, dia dipercaya menjadi orang nomor satu di Pertamina. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentu tidak main-main menunjuk sosok 52 tahun ini untuk memimpin perusahaan pengelola migas nasional. Akan tetapi satu yang pasti jadi pertimbangan adalah karena integritas dari Elia.

Bagi dia, integritas adalah hal yang paling penting karena jika seorang tidak memilikinya maka itu adalah virus paling berbahaya, harus dibunuh. “Saya tidak ada tedeng aling-aling di sini. Jika ada yang korupsi, jangan disebut sebagai penyalahgunaan wewenang, tapi namanya tetap korupsi,” papar pria yang dianggap sukses mengembalikan kinerja keuangan Elnusa  dari yang sebelumnya minus menjadi sehat hanya dalam 2,5 tahun.

BERITA TERKAIT

OJK Sambut Ratu Maxima, Memulai Agenda Kesehatan Finansial di Indonesia

BNI Dorong Ekonomi Lokal Lewat UMKM di Ajang Internasional Yogyakarta

Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas

Indonesia Kuasai Podium wondr by BNI International Challenge, Pembinaan Atlet Muda Berbuah Manis

Filosofi itu diuji lagi di perusahaan yang berbeda. Pertengahan April 2016 lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soewandi menugaskan Massa sebagai Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III. Perusahaan itu merupakan gabungan dari seluruh PTPN yang berjumlah 14 perusahaan.

“Saya tak pernah mengira akan keluar masuk perusahaan pelat merah dan menjadi Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III. PTPN III sekarang menjadi induk usaha atau holding dari 14 perusahaan perkebunan milik negara. Tugas saya tentu tidak ringan, namun bukan sesuatu yang mustahil dilakukan,” kata pria kelahiran Medan, 1 Mei 1965 ini kepada Stabilitas beberapa waktu lalu.

Peraih gelar sarjana di ITB Bandung (1983-1988) dan Magister Asian Institute of Management, Makati, Philippines (1990-1992) diminta  untuk membenahi pengelolaan utang di seluruh unit PTPN dan membuatnya kembali untung. Dari hitungan awal saja, setidaknya dibutuhkan dana segar Rp9 triliun untuk merestrukturisasi dan berinvestasi ulang di seluruh PTPN agar kinerjanya bisa positif.

Pada tahap awal yang dilakukannya adalah melakukan efisiensi terutama dalam jumlah pejabat dan mengubah struktur perusahaan. “Pada awal menjabat, saya memangkas jumlah direktur yang tadinya lima menjadi tiga. Sebab, dengan lima direktur menjadi kurang lincah,” terang anak kedua dari empat bersaudara ini.

Sebelum para direktur baru tersebut bekerja, Massa lebih dulu melakukan mapping masalah yang ada di PTPN III. Sehingga, saat direksi baru dilantik dia sudah memberikan draf bagian mana saja yang harus mereka benahi.

Meskipun banyak mendapatkan tekanan saat melakukan perubahan direksi, dia senang karena data-data perusahaan yang selama ini dinilai kurang transparan menjadi jelas. Otomatis ini membuatnya lebih mudah untuk membuat dan memutuskan suatu kebijakan yang bakal diterapkan. “Untuk menguak permasalahan, saya menggunakan cara turun ke lapangan. Hampir setiap hari, saya mengunjungi satu persatu perkebunan untuk berkomunikasi dengan karyawan yang berada di sana. Lainnya, saya juga selalu memberikan contoh untuk terus belajar. Hal ini saya tularkan kepada seluruh karyawan,” paparnya.

Tahap kedua adalah menerapkan speed dalam bekerja, Mengubah kultur VOC, bikin rileks dan tidak merasa intimidasi. Dengan begitu mereka akan mempunyai semangat kerja. Terakhir, adalah keberanian untuk memutuskan kebijakan. Harus punya nyali untuk memutuskan daripada diam terus. Ini merupakan hal penting bagi seorang pemimpin untuk dapat menentukan akan dibawa kemana perusahaan yang dipimpin.

Yang jelas, perlahan tapi pasti, PTPN III mulai bangkit. Sampai akhir tahun total operating cash flow mencapai Rp600 miliar dari tahun 2015 yang hanya Rp100 miliar. Dan, bulan September 2016, perusahaan sudah mampu mengantongi keuntungan 1,5 persen. Ini prestasi karena selama empat tahun kinerja perusahaan selalu merah.

 

Perjalanan Karier

Elia Massa Manik memulai karier di PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Setelah itu dia bergabung dengan Suez Group. Meninggalkan Suez pada 2001, lalu bergabung dengan PT Kiani Kertas yang sedang masuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). “Mulai dari Kiani Kertas ini saya bergaul dengan kesulitan. Bagaimana saya harus berhadapan dengan masalah. Dari situlah saya mulai belajar filosofi mencintai masalah. Dalam karier itu paling sulit menghadapi orang, apalagi dalam kondisi resources terbatas,” cerita dia.

Kemudian, Massa bergabung dengan PT Jababeka Tbk, PT Pandega Citra Niaga, membantu Dharma Henwa Tbk duduk di non-executive board, dan menjadi chief executive officer (CEO) PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk sebelum akhirnya memimpin Elnusa.

Massa masuk Elnusa pada 22 Juli 2011 ketika Elnusa menjadi pusat pemberitaan nasional karena kasus dengan PT Bank Mega Tbk. Dia melakukan perbaikan fundamental untuk bisa menyelamatkan Elnusa. Kondisi keuangan perusahaan saat itu tidak menggembirakan. Pada Juni 2011, Elnusa memiliki account Rp10 miliar, tapi cash flow sudah negatif Rp200 miliar.

Dari Elnusa, Massa didapuk menjadi CEO GMT Kapital Asia (Mei 2014 – Agustus 2015). Kemudian menjadi SEVP (Senior Executive Vice President) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Agustus 2015 – April 2016), dan sejak 13 April 2016 sampai dengan sekarang menjabat Direktur Utama PTPN III (Persero).

Kini Elia tengah mencatat prestasi dan karier baru sebagai nakhoda utama di perusahaan migas negara.

 
 
 
 
Sebelumnya

Pelaku Usaha Belum Lirik IKNB

Selanjutnya

Imam Teguh Saptono dicopot dari Kursi Dirut BNI Syariah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:14

Stabilitas.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui tim SIG CSIRT (Computer Security Incident Response Team) berhasil meraih Juara...

Sinergi Keadilan Restoratif: Jamkrindo Siapkan Pelatihan dan Pembiayaan untuk Peserta Pidana Kerja Sosial

Sinergi Keadilan Restoratif: Jamkrindo Siapkan Pelatihan dan Pembiayaan untuk Peserta Pidana Kerja Sosial

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 11:41

Stabilitas.id – Upaya memperkuat implementasi keadilan restoratif di Sumatera Utara mendapat dukungan strategis dari PT Jamkrindo, Kejaksaan RI, dan Pemerintah...

Lewat TRING! by Pegadaian, BRI Group Dorong Inklusi Keuangan Lewat Super App Emas Digital

Investasi Rakyat Kian Bersinar, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9% Tembus 13,7 Ton

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 10:24

Stabilitas.id – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bersama PT Pegadaian dan PNM yang tergabung dalam Holding...

Praktis! Bank Mandiri dan KAI Group Resmikan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Publik

Praktis! Bank Mandiri dan KAI Group Resmikan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Publik

oleh Sandy Romualdus
19 November 2025 - 14:01

Stabilitas.id - Bank Mandiri sebagai mitra strategis pemerintah mendorong akselerasi digital di sektor transportasi melalui implementasi QRIS Tap In-Tap Out...

Jamkrindo Cetak Laba Rp1,28 Triliun hingga Oktober 2025, Lampaui Target 170%

Jamkrindo Cetak Laba Rp1,28 Triliun hingga Oktober 2025, Lampaui Target 170%

oleh Stella Gracia
18 November 2025 - 13:46

Stabilitas.id – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), membukukan kinerja cemerlang hingga Oktober 2025. Berdasarkan...

Kinerja Moncer, Askrindo Genjot Prudential Underwriting dan Diversifikasi Bisnis

Kinerja Moncer, Askrindo Genjot Prudential Underwriting dan Diversifikasi Bisnis

oleh Stella Gracia
18 November 2025 - 13:38

Stabilitas.id – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), membukukan laba setelah pajak sebesar Rp687,4 miliar...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Harga BBM Resmi Naik! Pertalite Jadi Rp10 ribu, Solar Subsidi Rp6,800, Pertamax Rp14,500

    Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

OJK Sambut Ratu Maxima, Memulai Agenda Kesehatan Finansial di Indonesia

BNI Dorong Ekonomi Lokal Lewat UMKM di Ajang Internasional Yogyakarta

Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas

Indonesia Kuasai Podium wondr by BNI International Challenge, Pembinaan Atlet Muda Berbuah Manis

Perkuat Daya Saing Perekonomian Daerah, BRI Dukung Bazaar UMKM “Jelajah Kuliner Indonesia” 2025

BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia

BRI Salurkan KUR Senilai Rp147,2 Triliun kepada 3,2 juta Debitur UMKM

Debut Gemilang Raymond/Joaquin di BWF Level Super 500

Atlet Muda Indonesia Panen Gelar di Ajang Internasional Australia Open 2025

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya

Imam Teguh Saptono dicopot dari Kursi Dirut BNI Syariah

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance