JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk, atau Bank Banten, merayakan ulang tahun ke-9 pada hari ini dengan capaian kinerja yang kian solid. Berdiri pada 29 Juli 2016 setelah perubahan nama dari PT Bank Pundi Indonesia Tbk, bank ini telah melalui perjalanan panjang dari masa sulit hingga menjadi pilar ekonomi daerah yang kian dipercaya.
Dengan fokus pada pengelolaan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD), transformasi digital, dan strategi Kelompok Usaha Bank (KUB), Bank Banten optimistis menutup 2025 dengan pertumbuhan yang lebih kuat.
Bank Banten lahir dari akuisisi PT Bank Pundi Indonesia Tbk oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui PT Banten Global Development pada 2016, sesuai Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 yang mewajibkan pembentukan bank pembangunan daerah sendiri. Awalnya beroperasi sebagai Bank Eksekutif Internasional sejak 1992, bank ini menghadapi tantangan berat, termasuk kredit macet warisan Bank Pundi dan krisis likuiditas pada 2020, ketika penarikan dana besar-besaran oleh nasabah menyebabkan stop kliring dan status pengawasan intensif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BERITA TERKAIT
Pada 2021, Bank Banten bangkit dengan pencabutan status Bank Dalam Pengawasan Khusus (BDPK) oleh OJK pada Mei 2021, ditandai dengan penetapan kembali sebagai pengelola RKUD Provinsi Banten melalui SK Gubernur Nomor 580/Kep.126-huk/2021. Langkah ini memperkuat kepercayaan Pemprov Banten sebagai pemegang saham pengendali, memungkinkan bank untuk fokus pada perbaikan tata kelola, likuiditas, dan permodalan.
Capaian signifikan tercatat pada 2023, ketika Bank Banten mencetak laba bersih pertama sejak berdiri sebesar Rp26,59 miliar. Momentum ini berlanjut pada 2024 dengan laba Rp52 miliar (unaudited), melonjak 95,56% dari tahun sebelumnya. Total aset tumbuh 11,03% menjadi Rp7,55 triliun, didorong oleh kenaikan surat berharga sebesar 75,58% dan penyaluran kredit Rp3,85 triliun, naik 3,9% year-on-year.
Strategi Pertumbuhan dan Transformasi Digital
Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, menegaskan bahwa perbaikan kinerja didukung oleh penguatan tata kelola, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan kepercayaan pemda untuk mengelola RKUD Provinsi Banten, Kabupaten Lebak, dan Kota Serang. “Keterlibatan pemda memperkuat posisi kami sebagai bank daerah, sekaligus mendorong performa bisnis yang signifikan,” ujarnya dalam Stakeholder Gathering di Tangerang, 8 Januari 2025.
Bank Banten juga gencar mendorong transformasi digital untuk memperluas layanan. Inisiatif seperti mobile banking dan optimalisasi jaringan 20 kantor cabang, 17 cabang pembantu, dan 149 ATM menjadi fokus utama. Produk seperti tabungan dengan setoran awal Rp50.000, kredit UMKM, dan kredit konsumer untuk ASN dan kontraktor lokal terus dikembangkan untuk menjangkau segmen ritel dan korporasi di Banten.
Untuk memenuhi regulasi OJK tentang modal inti minimum Rp3 triliun, Bank Banten membentuk KUB dengan Bank Jatim sebagai bank induk. Kerja sama ini, yang mendapat restu dari Pj. Gubernur Banten, Pj. Gubernur Jawa Timur, dan OJK, diharapkan rampung sebelum akhir 2024, memperkuat permodalan dan likuiditas bank.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meski mencatatkan pertumbuhan, Bank Banten menghadapi tantangan seperti penurunan pendapatan bunga bersih sebesar 3,57% menjadi Rp189 miliar pada 2024 dan rasio kredit bermasalah (NPL) bruto yang masih tinggi di 7,53%, meskipun turun dari 9,36% pada 2023. Manajemen menargetkan NPL di bawah 5% pada 2025, didukung oleh strategi penyaluran kredit yang lebih selektif dan penguatan dana murah (CASA) melalui pengelolaan RKUD.
Potensi ekonomi Banten, dengan APBD akumulatif Rp40 triliun pada 2022 dan proyek nasional seperti Tol Serang–Panimbang dan Kawasan Industri Wilmar, menjadi peluang besar. Bank Banten berfokus pada Ekosistem Keuangan Daerah (EKD) untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) dan mendukung pembangunan infrastruktur serta UMKM.
Kepala OJK Provinsi Banten, Adi Dharma, optimistis terhadap masa depan bank. “Bank Banten harus fokus pada pengembangan bisnis dan pengelolaan RKUD untuk mendorong efisiensi dan daya saing kredit,” katanya.
Dengan visi menjadi “mitra terpercaya untuk kemakmuran masyarakat Banten,” Bank Banten terus memperkuat posisinya sebagai lokomotif ekonomi daerah. Perayaan ulang tahun ke-9 ini menjadi tonggak untuk mempercepat inovasi, memperluas inklusi keuangan, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Banten.
Selamat Ulang Tahun ke-9 Bank Banten! ***





.jpg)









