• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Sabtu, November 22, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Kolom

Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank

oleh Sandy Romualdus
21 September 2023 - 16:34
123
Dilihat
Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank
0
Bagikan
123
Dilihat

Oleh Ahmed Zulfikar, Relationship Manager LPPI

SAAT ini isu perubahan iklim telah menjadi topik hangat yang hampir selalu dibahas dalam setiap pertemuan global yang diikuti banyak negara. Kesadaran banyak pemimpin negara di dunia mengenai dampak praktik bisnis pada lingkungan menjadi faktor utama yang mendorong fenomena tersebut.

Bahkan isitilah-istilah yang digunakan telah bertransformasi dengan cepat, mulai tripple bottom line, sustainable economy, green economy hingga istilah yang saat ini kerap dipakai Environmental Social Governance (ESG). Semua itu dihadirkan demi mengurang dampak dari praktik bisnis manusia ada kerusakan lingkungan.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengambil langkah serius dalam memerangi kerusakan lingkungan salah satunya dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Namun, perumusan UU tersebut tetap dibarengi dengan ekspektasi bahwa perekonomian nasional bisa tetap bertumbuh dan berkesinambungan sehingga industri-industri yang berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung tetap diharapkan untuk bisa mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

BERITA TERKAIT

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

Transformasi Digital vs Literasi Digital

Email Phising, Berbahayakah? Yuk Kenali ciri-cirinya

Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

Beberapa industri yang dinilai berpengaruh dalam perubahan iklim adalah industri pertambangan, manufaktur, transportasi dan lainnya. Namun saat ini bank memiliki tanggung jawab lebih dalam upaya untuk turut serta dalam mengurangi kerusakan lingkungan melalui kredit atau pembiayaan yang diberikan sebagai modal usaha perusahaan.

Pada era sebelum Green Banking, bank hanya melakukan analisis berdasarkan kinerja keuangannya saja. Namun dengan adanya konsep Green Banking, bank didorong untuk melakukan analisis kinerja sosial dan lingkungan juga. Perlu untuk dipahami bersama bahwa konsep Green Banking bukan hanya kegiatan corporate social responsibility (CSR) dari suatu organisasi, tetapi juga tentang prinsip pengembangan ekonomi dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.

Teori menarik yang dikeluarkan oleh Nath, Nayak dan Goel pada 2014 menyebutkan bahwa prinsip pengelolaan lingkungan mirip dengan pengelolaan risiko dalam perbankan. Hal ini dapat mengurangi risiko kredit dengan meningkatkan kualitas aset dan nilainya di pasaran.

Tidak bisa dilepaskann dengan teori tersebut pula, Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 15/28/DPNP yang mendorong Perbankan untuk menaruh perhatian pada perbaikan lingkungan. Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan POJK Nomor 51/POJK. 03 tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten Dan Perusahaan Publik. Aturan itu sekaligus mewajibkan Industri Keuangan untuk menerapkan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan, menyampaikan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) kepada OJK, dan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) yang disampaikan kepada publik. Lantas seperti apa kinerja Perbankan di tengah tekanan stakeholder di tengah isu-isu pengelolaan lingkungan?

Pandemi Covid-19 telah banyak merubah aktivitas manusia yang kemudian berimbas juga pada mobilitas ekonomi. Salah satu produk perbankan yang terdampak perubahan mobilitas akibat pandemi adalah Mobile Transaction baik Mobile Banking, Internet Banking, hingga Payment System lainnya. Perubahan ini tentu membawa Bank menuju efisiensi biaya ke tingkat selanjutnya.

Meskipun regulator dan pemerintah telah mengeluarkan roadmap mengenai keuangan hijau, beberapa bank di Indonesia belum menjadikan Green Banking sebagai metode baru dalam berbisnis. Beberapa bank masih menganggap Green Banking hanya sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) belakan, dan belum menjadikan konsep tersebut sebagai Strategi Penguatan Ketahanan Lingkungan.

Dalam beberapa kesempatan lembaga global seperti IMF menyatakan bahwa Green Banking perlu memperhatikan kebijakan pemberian kreditnya. Secara umum, Green Bank akan menyalurkan kredit kepada nasabah/perusahaan yang memenuhi standar tertentu di bidang Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau ESG.

Publik tentu menaruh harapan besar pada bank untuk mengimplementasikan praktik sustainable itu. Sebagai lembaga intermediasi aliran dana dari masyarakat pemilik dana kepada merea yang memerlukan dana, praktik tersebut akan memberikan hasil yang nyata pada lingkungan. Bank diharapkan untuk tidak lagi fokus semata pada penciptaan laba sebesar-besarnya namun juga tetap dengan memperhatikan kualitas bisnis yang dibiayai.

Bank tentu sudah menyesuaikan diri pada perkembangan tersebut. Bahkan dalam hal penyaluran kredit, bank yang menganut konsep Green Banking sudah menyesuaikan fokus usahanya pada pada sektor ekonomi yang sejalan dengan program pembaruan lingkungan seperti proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT) hingga pembangkit listrik yang ramah lingkungan.

Jika praktik tersebut dilakukan secara masih oleh industri, bukan tidak mungkin akan menciptakan sebuah praktik circular economy yang berkelanjutan. Sehingga nantinya ekonomi tidak hanya mampu menciptakan jutaan lapangan kerja baru dan iklim investasi yang lebih menjanjikan kepada investor, namun menjaga lingkungan agar tetap lestari dan menjadi warisan yang baik bagi generasi mendatang.***

Tags: Kolom LPPIPraktek sustainable
 
 
 
 
Sebelumnya

MenKopUKM Terima Aduan Asosiasi Logistik Terkait Produk Impor Ilegal

Selanjutnya

Pasarkan Produk Haji dan Umrah via Digital, Bank Muamalat Gandeng GohalalGo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

oleh Sandy Romualdus
21 Maret 2025 - 09:16

Oleh : Dr. Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Tanggal 18 Maret 2025 pasar...

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

oleh Stella Gracia
26 Juni 2024 - 15:05

Oleh Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik dan Ekonom UPN Veteran Jakarta Baru-baru ini, Indonesia dikejutkan oleh serangan siber besar-besaran...

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

oleh Sandy Romualdus
11 Agustus 2023 - 12:32

Oleh : Novita Yuniarti, Assistant Programmer LPPI SERANGAN siber memiliki dampak yang serius dan menjadi isu kritis dalam digitalisasi keuangan...

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

oleh Sandy Romualdus
3 Juni 2023 - 20:20

Oleh : Baiq Shafira Salsabila, Diospyros Pieter Raphael Suitela, Muhammad Faiz Ramadhan * INDIA adalah salah satu negara berkembang dengan industri farmasi terbesar...

Fenomena Bank Digital: Tren Naik, Harus Diimbangi dengan Literasi Digital

Transformasi Digital vs Literasi Digital

oleh Sandy Romualdus
14 Februari 2023 - 08:10

Oleh Danal Meizantaka Daeanza - Assistant Programmer LPPI Perubahan yang terjadi di dunia selama satu dekade belakangan ini sangat signifikan....

Ekonomi Global akan Hadapi Risiko Fragmentasi

Ekonomi Global akan Hadapi Risiko Fragmentasi

oleh Sandy Romualdus
5 Januari 2023 - 11:35

Salah satu risiko yang harus diwaspadai oleh seluruh pelaku usaha adalah risiko keterpisahan dampak Covid-19 pada pertumbuhan ekonomi. Yang maju...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Daftar 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Pasarkan Produk Haji dan Umrah via Digital, Bank Muamalat Gandeng GohalalGo

Pasarkan Produk Haji dan Umrah via Digital, Bank Muamalat Gandeng GohalalGo

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance