JAKARTA, Stabilitas.id – Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, memberi instruksi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memperkuat pengendalian inflasi melalui pengamanan produksi dan peningkatan efisiensi rantai pasok pangan, dan didukung oleh Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Upaya tersebut perlu terus dilakukan guna memitigasi berbagai risiko dampak ketidakpastian global dan perubahan iklim terhadap inflasi, termasuk inflasi pangan, sehingga inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terus menurun dan tetap berada dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024-2027.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan di Istana Negara dengan tema “Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga” pada Jumat, (14/6/24).
BERITA TERKAIT
Rakornas dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, dan dihadiri oleh Menko Perekonomian selaku Ketua TPIP, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Dalam Negeri dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Pimpinan lembaga negara, serta seluruh TPID Provinsi/Kabupaten/Kota.
Upaya memperkuat pengendalian inflasi ke depan ditempuh melalui lima strategi untuk meningkatkan pengamanan produksi dan efisiensi rantai pasok pangan.
Pertama, memperkuat produksi pangan melalui optimalisasi pemanfaatan infrastruktur pengairan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Kedua, mengakselerasi penerapan teknologi berbasis riset dalam mendukung digitalisasi pertanian (smart agriculture).
Ketiga, mendorong investasi untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
Keempat, memutakhirkan sistem dan infrastruktur logistik yang terintegrasi guna mendukung kelancaran distribusi dan efisiensi rantai pasok antardaerah.
Kelima, memperkuat sinergi dan koordinasi antarlembaga, di tingkat pusat dan daerah, guna mendukung upaya pengendalian inflasi.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memberikan apresiasi atas sinergi erat seluruh pemangku kebijakan dalam pengendalian inflasi, sehingga inflasi tetap terjaga dalam kisaran sasarannya.
Bank Indonesia juga akan meningkatkan peran 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia untuk menjaga keberlanjutan sinergi dan efektivitas GNPIP, antara lain melalui program ketahanan komoditas pangan, kerja sama antardaerah, fasilitasi distribusi pangan, serta digitalisasi, guna mendukung pencapaian sasaran inflasi.***





.jpg)










