KUPANG, Stabilitas.id – Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) Bank NTT resmi mengajukan nama-nama calon komisaris dan direksi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Nama Yohanes Landu Praing tetap diusulkan sebagai calon Direktur Utama, meski sebelumnya telah mengajukan surat pengunduran diri.
“Seluruh berkas sudah lengkap dan telah kami kirimkan ke OJK pusat,” ujar Ketua KRN Bank NTT, Frans Gana, dilansir Victorynews, Kamis (19/6/2025).
Pengajuan nama-nama ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). Frans menegaskan, KRN tetap berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan menjaga reputasi Bank NTT sebagai lembaga keuangan milik masyarakat Nusa Tenggara Timur.
BERITA TERKAIT
“RUPS sebagai forum tertinggi telah menetapkan nama-nama yang kami ajukan. Tugas kami memastikan proses ini berjalan transparan dan sesuai regulasi,” katanya.
Figur Karier dan Titipan Politik
Namun di balik daftar nama yang diajukan, sumber dari kalangan perbankan yang mengetahui dinamika internal—dan enggan disebutkan namanya—mengungkap bahwa komposisi usulan kali ini merupakan campuran antara profesional karier dan calon yang disebut sebagai “titipan politik”.
“Komposisinya berimbang antara pejabat karier dan figur yang diusulkan oleh kekuatan politik tertentu,” ujar sumber tersebut kepada Stabilitas.
Ia mencontohkan nama Charly Paulus, salah satu calon Direktur Utama, yang disebut sebagai ipar kandung politisi Partai Demokrat Benny K. Harman. Sementara salah satu calon direksi dari Bank Artha Graha disebut-sebut sebagai figur yang diusulkan oleh politisi Partai NasDem, Victor B. Laiskodat.
“Sementara para Bupati di NTT justru mendorong agar Yohanes Landu Praing tetap memimpin Bank NTT karena dinilai menunjukkan kinerja positif selama menjabat Plt Direktur Utama dalam setahun terakhir,” ujarnya.
Menurut sumber yang sama, kinerja Charly Paulus dinilai tidak relevan lagi dengan kebutuhan Bank NTT saat ini. “Charly itu sudah lama tidak aktif di industri perbankan. Bahkan, salah satu bank yang pernah dipimpinnya dilikuidasi. Sedangkan yang dari Artha Graha, kita tahu sebelumnya pernah memicu polemik dalam kerja sama bisnis dengan Bank NTT. Ini yang bikin gubernur Melky dalam teknan,” tegas sumber tersebut.
Maka, lanjut sumber tersebut, bahwa keputusan Landu Praing mengajukan pengunduran diri sebagai salah satu calon Direktur Utama, agar gubernur tidak terus berada dalam tekanan pemegang saham.
“Jadi namanya Umbu (Landu Praing-red) tetap diusulkan ke OJK, dengan surat pengunduran diri sebagai lampiran untuk bahan pertimbangan OJK. Kendati OJK sebenarnya tidak dalam posisi memilih salah satu calon, itu wewenangnya pemegang saham. OJK hanya melakukan fit and proper test saja,” tegas sumber tersebut.
Daftar Lengkap Calon Komisaris dan Direksi
KRN mengajukan lima calon komisaris dan tujuh calon direksi. Berikut nama-nama yang telah dikirimkan ke OJK:
- Komisaris Utama: Donny Heatubun
- Komisaris Independen:
- Frans Gana
- Eko Setiabudi
- Yosef Juwa Dobe Ngole
- Perwakilan dari Bank Jatim
- Direktur Utama: Charly Paulus, Yohanes Landu Praing
- Direktur Operasional dan SDM: Yohanes Landu Praing, Rahmat Saleh
- Direktur Kredit: Aloysius R.A. Geong
- Direktur IT: Sonny Pelokila
- Direktur Kepatuhan: Revi Adiana Silawati
- Direktur Treasury dan Keuangan: Heru Helbianto
- Direktur Dana: Siti Arianty Sulifa Aksa
OJK dijadwalkan akan melakukan penilaian terhadap para calon melalui proses uji kelayakan dan kepatutan dalam waktu dekat. Hasil dari proses tersebut akan menjadi penentu arah baru kepemimpinan Bank NTT. ***





.jpg)










