Stabilitas.id — Bank sentral negara-negara ASEAN menyepakati langkah bersama untuk memperkuat stabilitas, ketahanan, dan integrasi keuangan di kawasan. Kesepakatan itu dihasilkan dalam pertemuan ASEAN Senior Level Committee on Financial Integration (SLC) ke-30 yang digelar di Yogyakarta, 18–19 September 2025, dengan Bank Indonesia (BI) dan State Bank of Viet Nam (SBV) sebagai co-chairs.
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menyatakan komitmen Indonesia untuk memperkuat integrasi perdagangan dan investasi langsung di ASEAN melalui pengurangan hambatan non-tarif, percepatan konektivitas sistem pembayaran, serta perluasan penggunaan mata uang lokal.
“Bank Indonesia terus memperkuat komitmen penggunaan mata uang lokal (local currency transaction / LCT) sebagai instrumen penting untuk mengurangi kerentanan eksternal dan memperdalam integrasi keuangan,” ujar Filianingsih, dikutip Rabu (24/9).
BERITA TERKAIT
Ia menambahkan, penguatan jaring pengaman regional (regional safety net) serta manajemen krisis menjadi kunci penting di tengah semakin dalamnya integrasi perbankan dan pasar modal ASEAN. Dengan langkah itu, kawasan diharapkan tetap tangguh menghadapi ketidakpastian global, fragmentasi rantai pasok, percepatan digitalisasi, dan transisi energi.
ASEAN SLC merupakan forum kerja sama tingkat tinggi dalam kerangka integrasi keuangan ASEAN. Forum ini diikuti bank sentral dari 11 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, serta Timor Leste.
Pertemuan berikutnya dijadwalkan berlangsung di Filipina pada triwulan I-2026, dengan BI dan SBV kembali bertindak sebagai co-chairs. ***





.jpg)










