• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Minggu, November 23, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Manajemen Risiko

Dampak Pandemi, GRC Harus Jadi Perhatian Utama Perbankan

Pandemic Covid-19 secara luar biasa mengubah landscape dan akselerasi di sektor keuangan

oleh Sandy Romualdus
26 Agustus 2020 - 22:50
324
Dilihat
Dampak Pandemi, GRC Harus Jadi Perhatian Utama Perbankan
0
Bagikan
324
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id — Lembaga Pengembagan Perbankan Indonesia (LPPI), kembali menggelar Virtual Seminar dengan tema yang sangat penting berkaitan dengan startegi manajemen industri keuangan dalam menghadapi pandemic Covid-19 saat ini, dengan tema “Etika, Integritas, dan Tata Kelola di Industri Finansial” pada Selasa 25 Agustus 2020.

Virtual Seminar ke #23 persembahan LPPI ini menghadirkan pembicara kawakan baik dari regulator dan juga pelaku industry perbankan. Antara lain Anung Herlianto EC, Direktur Eksekutif –Kepala Departemen Penelitian danPengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK); Pradjoto, Pakar Hukum Perbankan yang juga menjabat Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Bank BNI; dan Haryanto T. Budiman, Ph.D, Director of Compliance & Risk Management Bank BCA.

Direktur Utama LPPI, Mirza Adityaswara saat membuka Virtual Seminar mengatakan bahwa pandemic saat ini memberi tantangan yang besar pada tata kelola dan governance. Menurut Mirza, sejatinya krisis 98 telah menghadirkan kritik yang membuat industri keuangan menjadi kokoh hingga saat ini. Kritik tersebut fokus pada persoalan tata kelola sektor keuangan, utamanya sektor perbankan yang kemudian terjadilah reformasi sektor ekonomi dan sektor keuangan.

BERITA TERKAIT

OJK–SRO Perkuat Fondasi Pasar Modal Tangguh Lewat CEO Networking 2025

LPPI Gelar IRMO 2026: Bahas Strategi Perbankan Hadapi Gejolak Ekonomi dan Transformasi Digital

OJK Tekankan Pentingnya Tata Kelola dan Integritas di Sektor Jasa Keuangan

BRI Dinobatkan Sebagai Emiten BigCap dengan Penerapan GCG Terbaik

“Kita ketahui bahwa upaya besar dari regulator indonesia untuk memperbaiki tata keloa, kemudian dilakuan fit and proper test untuk komisaris dan direksi, termasuk fit and propert test untuk pemegang saham pengendali bank. Karena pada saat itu terjadi banyak pelanggan BMPK. Fit and proper ini masih terus dilaksakan hingga saat ini dan terbukti mampu pemperbaiki perfermance di industri perbankan,” jelas Mirza.

Tak berhenti di stu, Mirza menambahkan bahwa regulasi juga mengharuskan adanya compliance director. Tujuannya adalah untuk memperbaiki tata kelola sekaligus jembatan komunikasi antara direksi dan regulator. Kemudian juga dihadirkan komisaris indepnden, komite remunerasi, dll.

“Kita disadarkan bahwa tonggak stabilitas dari pasar keuagan dan ekonomi adalah prudent fiscal policy, prudent monetary policy, dan prudent tata kelola sektor jasa keuangan,” pungkas Mirza.

Anung Herlianto EC, Direktur Eksekutif – Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK membuka paparannya dengan memberikan gambaran kondisi terkini dari industri keuangan yang terdampak pandemi Covid-19 dan juga dampak ke masyarakat.

Dia mengatakan bahwa pandemic Covid-19 secara luar biasa mengubah landscape dan akselerasi di sektor keuangan. Seperti diketahui, saat ini aset perbankan masih menjadi back bone dari industry keuangan dengan dominasi 78,22 persen, dengan 65 persen portofolionya didominasli kredit. Namun, kredit yang masih menjadi mesin untuk tumbuh, sekarang ini paling terpukul keras akibat Covid-19.

“Pertumbuhan aset, DPK, melandai pada awal pandemic Covid. Perbankan juga makin selektif dalam penyaluran kredit di tengah persepsi tingginya risiko kredit seiring dampak pandemic Covid-19. Sektor UMK sudah KO dari awal. Untunya bukan sektor keuangan. Tetapi Covid menghentikan kinerja perbankan. Cenderung negatif. Juni pertumbuhan kredit minus 1,21 persen. Bank cenderung konsolidatif dan selektif,” jelas Anung.

Namun demikian, kendati ada relaksasi, NPL masih terjaga di 1,13. “Jadi kita masih ada harapan. Likuiditas masih relative memadai namun akan mengalami tekanan seiring melambatnya cash flow dari debitur sebagai dampak restrukturisasi,” imbuhnya.

Anung juga mengatakan bahwa Covid-19 telah menyebabkan perubahan pola transaksi keuangan dan pola ekspektasi masyarakat dari physical economy ke virtual economy. Dampaknya adalah akselerasi transormiasi digital di sektor perbankan. Secara global, pandemik telah merubah perilaku nasabah bank yang lebih mengurangi transaksi tunai dan beralih ke digital banking.

Namun, menurut Anung, bank di kategori Buku II yang praktis terbatas dengan digital, akan ditinggalkan karena nasabah beroreitansi pada servis, dengan mobile banking mereka bisa berbuat apapun. Terlihat dari volume digital banking naik singikan di 5 bulan terkahir.

Dia mengungkapkan volume transaksi digital banking pada April 2020 tumbuh 37,35 persen (yoy). Sementara posisi Uang Kartal yang diedarkan (UYD) pada Mei 2020 mencapai Rp798,6 triliun, tumbuh negatif sebesar 6,06 persen (yoy). Transaksi ATM, Kartu Debit, Kartu Kredit, dan Uang Elektronik (UE) pada April 2020 juga menurun dari minus 4,72 persen pada Maret 2020 menjadi minus 18,96 persen (yoy).

Anung menggambarkan, dari perubahan perilaku nasabah tersebut ada beberapa ekspektasi nasabah yang harus diperhatikan oleh pelaku indutri keuangan. Mengutip survey Markplus (2020), 42 persen nasabah menghendaki pembukaan rekening secara online, 41 persen berhadap dapat mengakses mutasi rekening lebih lama, dan 35 persen dapat mengajukan kredit secara online.

Governance Era Pandemi

Terkait hal itu, Anung mengingatkan beberapa isu terkait governance di era digital banking ini. Dua hal utama yang harus diperhatikan oleh regulator dan pelaku industry yakni terkait dengan aspek Cyber Security dan aspek Data Privacy dan Protection.

Menurut Anung, terkait aspek Cyber Security, saat ini belum terdapat Undang – Undang keamanan dan ketahanan siber, karena masih berupa RUU. Lalu, belum terdapat protocol penanganan insiden IT, baik secara nasional, sektoral, maupun individu bank. Saat ini hanya dimiliki oleh beberapa bank.

Kemudian aspek Data Privacy dan Protection, tantangannya adalah belum terdapat UU yang secara spesifik mengatur mengenai perlindungan data pribadi (masih berupa RUU). Adapun perlindungan data pribadi telah diatur dalam ketentuan PP No.71 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik dan PermenKominfo No.20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik.

Sementara Pradjoto, Pakar Hukum Perbankan yang juga menjabat Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Bank BNI sepakat bahwa pandemik telah banyak mengubah sturktur kehindupan manusia. Mulai dengan sektor ekonomi, sosial, sampai mengubah hubungan manusia dengan Tuhan.

“Kita memang berada di dalam situsi yang dapat menjadi rawan oleh karena di dalam situasi krisis kita sering meghadapi beberapa persoalan. Tugas kita menjaga semua hal buruk dari luar dan juga dari dalam. Compliance director mendapat tugas yang berat dalam kondisi ini,” jelas Pradjoto.

Untuk itu, menurut Pradjoto, GRC (governance, risk, compliance) bersifat begitu sentral untuk mencapai tujuan korporasi dengan mekanisem dan cara yang terintegrasi. Akronim GRC, lanjutnya, jika diimpletasikan dengan tertib dan sadar akan membentuk sistem yang terintegrasi. Sehingga setiap korporasi mampu mencapai principle performance. Jika hal-hal itu dianggap tak cukup maka organisasi perlu memastikan seluruh pengendalian yang menjadi dasar bergeraknya setiap korporasi dapat dipatui melalui sistem compliance.

“Kita harus yakin bahwa impelentasi governance yang baik akan mencapai hasil yang baik. Minimal untuk memberangus hasrat rekayasa. Kalau tidak dikurung, hasrat rekasaya itu akan bergerak secara liar. Ini juga perlu dijaga melalui terpelihranya tranparasi melalui mekanisme pencatatan yang jelas. Dengan demikian terciptalah efisiensi yang menerbitkan multiplayer effect,” jelas Pradjoto.

Dia menambahkan, pelaku industri keuangan harus yakni bahwa implementasi GRC adalah proses yang tidak ada ujungnya. “Maka kita sekarang kita menjumpai 9 kode etik banking yang disusun oleh asosiasi perbankan,” imbuhnya.

Haryanto T Budiman, Director of Compliance & Risk Management Bank BCA juga mengatatakan bahwa pandemic Covid-19 telah mengubah aktivitas bisnis secara besar-besaran. Dia menilai penurunan GDP saat ini lebih parah dari krisis 2008/2009. “Ini adalah yang terburuk setelah perang dunia kedua yang turun 10 persen, kalau sekarang GDP global turun 5 persen,” sebut Haryanto.

Dampak ke sektor perbankan, menurut Budiman, NIM pasti turun dan CKPN meningkat. “Jangan harap setelah covid NIM akan seperti sebelum covid. Karena suku bunga BI turun, dan banyak restrukturisasi. Lalu CKPN akan naik. Karena kapan restrukturisasi ini berakhir kita tidak ada yang tahu. Maka loan minimal masuk kolektabilitas satu,” jelasnya.

Selain itu, biaya juga akan meningkat dalam waktu singkat. Sementara ancaman fraud ke depan akan muncul dari cyber attach. “Tetapi ada peluang digitalisasi dan pembentukan ekosistem bank,” imbuhnya.

Tags: #GRC#Manajemen Risikoetika bankirGCGLPPI
 
 
 
 
Sebelumnya

Tiga Strategi Utama ISEI Dukung Ekonomi Indonesia

Selanjutnya

Ini Cara Baru Online Shopping Pakai Direct Debit Bank Mandiri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

oleh Stella Gracia
22 November 2025 - 20:51

Stabilitas.id - Prestasi bulu tangkis Indonesia kembali mencuri perhatian dunia. Dua partai sekaligus yakni ganda putri dan ganda putra mencatat...

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:34

Stabilitas.id - Tangerang, 20 November 2025 – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan...

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:16

Stabilitas.id – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menandatangani fasilitas modal kerja berbasis Sustainability-Linked Loan (SLL) senilai Rp117 miliar...

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:10

Stabilitas.id - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menggelar signature event Wealth Xpo 2025 di Surabaya, Kamis (20/11/2025), untuk...

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

oleh Sandy Romualdus
21 November 2025 - 10:13

Stabilitas.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya mencari solusi hunian masa depan yang adaptif, berkelanjutan, dan relevan dengan...

Lewat TRING! by Pegadaian, BRI Group Dorong Inklusi Keuangan Lewat Super App Emas Digital

Investasi Rakyat Kian Bersinar, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9% Tembus 13,7 Ton

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 10:24

Stabilitas.id – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bersama PT Pegadaian dan PNM yang tergabung dalam Holding...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Ini Cara Baru Online Shopping Pakai Direct Debit Bank Mandiri

Ini Cara Baru Online Shopping Pakai Direct Debit Bank Mandiri

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance