JAKARTA, Stabilitas.id – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan kinerja industri asuransi umum di Triwulan I 2025 masih tumbuh tipis sebesar 0,3% atau membukukan premi sebanyak 30,5 Triliyun Rupiah yang mengalami kenaikan dari periode sebelumnya sebesar 30,4 Triliyun Rupiah.
Daya beli masyarakat yang menurun juga menjadi salah satu faktor yang tentunya mempengaruhi penurunan ekonomi Indonesia yang terpapar dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 5 Mei 2025 lalu. Tercatat bahwa ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebanyak 0,98% secara kuartal-to-kuartal (QoQ). Namun, ada beberapa sektor di industri asuransi yang masih tetap mencatatkan perolehan premi yang baik di periode Q1 2025 ini.
AAUI melaporkan, dari 15 lini usaha atau keseluruhan LOB dari asuransi umum, hanya ada 5 LOB yang terkontraksi pertumbuhan preminya di pada periode Triwulan-I 2025 ini. Lini usaha tersebut adalah Asuransi Harta Benda, Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Penerbangan, Asuransi Energy on Shore, dan Suretyship. Sedangkan 10 Lini usaha lainnya masih mencatatkan pertumbuhan yang positif di pencatatan perolehan premi Q1 2025 ini.
BERITA TERKAIT
Sementara itu, disisi kewajiban pembayaran klaim yang telah dilakukan oleh industri asuransi umum pada periode Triwulan I 2025 ini juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Total kenaikan pembayaran klaim mencapai 4,8% atau telah dibayarkan sebesar 10,9 Triliyun Rupiah. Kenaikan klaim ini terjadi hanya di 5 Lini Usaha atau LOB yang ada di industri asuransi umum, yakni Asuransi Harta Benda, Asuransi Tanggung Gugat, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Kredit, dan Suretyship.
Untuk lini usaha lainnya, tidak menunjukan adanya kenaikan pembayaran premi di periode Q1 2025. Sedangkan total klaim rasio yang telah dibayarkan tanggungjawabnya oleh industri asuransi di periode ini mengalami kenaikan dari 34,4% menjadi 36% di Periode ini.
Pangsa Pasar yang mendominasi dari perolehan premi industri asuransi umum di Q1 2025 ini masih didominasi Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor. Kedua lini usaha ini memiliki proporsi sebesar 43,2% dari keselurahan perolehan premi di industri asuransi umum.
Sedangkan untuk posisi selanjutnya, yang mendominasi juga pangsa pasar perolehan premi di Q1 2025 ini adalah asuransi kredit dan Asuransi Kesehatan dengan masing-masing 13,3% dan 12,2% yang jika ditotal mencapai 25,5%.
Asuransi Harta Benda masih menduduki posisi pertama di perolehan premi terbesar di industri asuransi umum pada Q1 2025 ini. Tercatat, perolehan total premi dari asuransi harta benda sebesar 7,8 Triliyun Rupiah. Namun perolehan ini masih mencatatkan kontraksi sebesar -14,1% secara year-on-year jika dibandingkan dengan Q1 2024 lalu.
Sementara itu, di posisi kedua ada lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor yang memperoleh pendapatan premi terbesar selanjutnya pada periode ini. Pada Q1 2025 dalam pencatatan kali ini telah membukukan premi sebesar 5,2 Triliyun Rupiah. Meski demikian kinerja dari perolehan premi untuk lini usaha asuransi kendaraan bermotor ini juga masih terkontraksi sebesar -5,3% secara y-on-y.
Pada posisi terakhir, diposisi ketiga adalah lini usaha Asuransi Kredit, yang juga masih menjadi penyumbang terbesar dari perolehan premi industri asuransi umum pada Triwulan I 2025 ini.
AAUI melaporkan perolehan premi dari Asuransi Kredit sebesar 3,9 Triliyun Rupiah. Pada periode ini asuransi kredit masih mencatatkan tren positif pertumbuhan tipis 0,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama di Q1 2024 lalu. ***





.jpg)










