JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank Ammar Indonesia Tbk (“Amar Bank”) berkolaborasi dengan Equine Global guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas sistem TI dengan menerapkan tata kelola dan penilaian Kematangan TI (ITMA) berdasarkan kerangka COBIT 2019. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan standar Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan OJK.
Assesmen OJK terhadap DMAB (Digital Maturity Assessment for Bank) di tahun 2021 menemukan, nilai rasio rata-rata tingkat kematangan bank digital di Indonesia terhadap rasio maksimum tingkat kematangan digital belum memadai.
DMAB terhadap tingkat kematangan digital maksimum di Indonesia; data (57%), teknologi (50%), manajemen risiko (43%), kolaborasi (53%), tata kelola perusahaan (46%), dan nasabahn (50%). Dalam standar OJK, tingkat tertinggi kematangan digital merupakan proksi dari tingkat kematangan digital yang dimiliki oleh bank yang sepenuhnya digital.
BERITA TERKAIT
“Dengan menerapkan prinsip, model, dan praktik terbaik COBIT 2019, kami dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan produktivitas sistem TI dengan tetap menjaga kepatuhan dan keamanan informasi, yang nantinya akan meningkatkan nilai layanan TI dan sumber daya sekaligus juga kepercayaan dari nasabah.” Ungkap Kevin Kane selaku Chief Technology Officer (CTO) Amar Bank.
Sebagai informasi COBIT 2019 adalah kerangka kerja komprehensif yang selaras dengan praktik, alat analisis, dan model yang diterima secara global yang dapat membantu Amar Bank menangani permasalahan bisnis secara efektif melalui tata kelola dan manajemen informasi dan teknologi (Enterprise Governance of IT/EGIT).
Penilaian Kematangan Teknologi Informasi (ITMA) berdasarkan kerangka COBIT 2019 oleh Equine Global untuk Amar Bank, bank yang telah bertransformasi secara digital sejak tahun 2014, terdiri dari dua tujuan utama; memperkuat struktur dan keunggulan kompetitif, serta memperkuat tata kelola TI dan manajemen risiko.
“Sebagai perwakilan dari manajemen Equine Global, kami berharap pengukuran teknologi informasi dan semua proses dapat dilakukan dengan lancar, membuat Amar Bank lebih siap lagi untuk memenuhi kebutuhan nasabah, meningkatkan kinerja bisnis, dan daya saing,” kata Hendra Kusumawidjaja selaku COO Equine Global.
Amar Bank juga telah menanamkan budaya digital dengan menerapkan kebijakan ‘Work From Anywhere’ (WFA) secara permanen sejak Oktober 2021. Hal ini dilakukan untuk memperkuat ekosistem digital Amar Bank yang memungkinkan karyawan untuk bekerja secara efektif dan efisien dari mana saja dan kapan saja.
Sebelumnya, Amar Bank juga telah meraih beberapa penghargaan karena inovasi dan infrastruktur digitalnya, baik dari sisi operasional sistem TI maupun produk unggulannya, Tunaiku dan Senyumku.
Pada tahun 2020, Amar Bank bermitra dengan Google untuk meluncurkan Senyumku, mobile-only intelligent bank berbasis cloud yang mengadopsi teknologi baru AI untuk mendorong kebiasaan menabung dan mengelola keuangan pribadi menjadi lebih baik.***





.jpg)










