JAKARTA, Stabilitas.id – Emiten asuransi digital pendatang baru, PT Asuransi Digital Bersama Tbk. (YOII), masih menyimpan hampir separuh dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dalam bentuk deposito perbankan.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen YOII, hingga 30 Juni 2025, total dana IPO yang belum digunakan mencapai Rp17,77 miliar atau hampir 50% dari total dana bersih senilai Rp35,5 miliar yang dihimpun saat IPO pada 8 Januari 2025.
“Dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito dan tabungan di Bank Neo Commerce dan KB Bukopin dengan tingkat bunga antara 5% hingga 7% per tahun,” ungkap Adi Wibowo, Direktur Utama YOII, dalam keterangannya, Rabu (16/7/2025).
BERITA TERKAIT
Sementara itu, penggunaan dana IPO yang telah direalisasikan mencapai Rp17,72 miliar. Adapun rinciannya antara lain digunakan untuk kegiatan pemasaran sebesar Rp15,56 miliar, dan kebutuhan operasional Rp2,15 miliar.
Emiten berkode saham YOII ini sebelumnya melepas 412,08 juta saham baru atau setara 12,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp100 per saham. IPO tersebut menunjuk PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Meskipun dana hasil IPO diharapkan menjadi motor penggerak ekspansi dan transformasi digital, hingga pertengahan 2025, YOII memilih untuk memarkir sebagian besar dananya dalam instrumen simpanan berjangka yang aman dan memberikan imbal hasil tetap.
Langkah konservatif ini mencerminkan strategi manajemen untuk menjaga likuiditas dan stabilitas keuangan, di tengah dinamika pasar asuransi digital yang masih berkembang. ***





.jpg)










