Bank Kalteng terus mengoptimalkan kekuatan lokal untuk meningkatkan daya saing di tingkat nasional dan bahkan global. Untuk mewujudkan tujuan menjadi bank kebanggaan masyarakat Kalteng, manajemen menyiapkan tiga langkah krusial.
Tahun lalu, kondisi perekonomian global dan nasional memang menjadi batu sandungan serius bagi pelaku bisnis di industri perbankan. Tidak banyak pelaku jasa perbankan yang berhasil melewati tahun tersebut. Bank Kalteng adalah satu dari deretan bank yang berhasil menunjukkan kinerja baik di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik.
Sebagai bank yang beroperasi di salah satu provinsi terluas di Indonesia, Bank Kalteng membuktikan bahwa tantangan berat ekonomi bisa dilewati jika seluruh pemangku kepentingan bersinergi. Kinerja bisnis perseroan menunjukkan pertumbuhan positif, mengacu pada berbagai indikator keuangan pada tahun buku 2024. Aset tercatat meningkat sebesar 11,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total aset mencapai Rp16,9 triliun. Selain itu, kredit yang disalurkan meningkat hingga 10,85 persen atau mencapai Rp10,7 triliun. Adapun laba bersih bank tumbuh sebesar 6,99 persen dengan pencapaian menyentuh angka Rp321 miliar.
Dalam sebuah pernyataan resmi, bank bernama lengkap PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, mengatakan bahwa pencapaian 2024, merupakan hasil dari sinergi yang kuat antara manajemen, seluruh jajaran pegawai, serta dukungan dari para pemegang saham dan nasabah.
“Strategi yang kami jalankan berfokus pada penguatan fundamental, optimalisasi potensi daerah, dan percepatan transformasi digital,” ujar Direktur Utama Bank Kalteng Maslipansyah.
Bankir yang telah berkarier di industri perbankan selama tiga dekade ini mengatakan bahwa capaian positif perseroan di tahun 2024 menjadi penyemangat sekaligus tanggung jawab bagi manajemen untuk terus meningkatkan kinerja di tahun-tahun mendatang. “Kami ingin memastikan bahwa Bank Kalteng bukan hanya tumbuh dari sisi angka, tetapi juga tumbuh secara berkelanjutan, sehat, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kalimantan Tengah,” tambah dia.
Jika ditelisik lebih lanjut di balik angka-angka itu terdapat strategi kualitatif yang tidak bisa dinafikan. Maslipansyah mengakui bahwa kinerja yang terlihat itu merupakan hasil dari kerja dan soliditas tim dan leadership yang kompak. Selama masa kepemimpinannya Bank Kalteng terus mendorong kolaborasi antara manajemen, pegawai, dan seluruh unit kerja menjadi fondasi utama dalam menjalankan strategi yang telah dirancang.
Selain itu, keberhasilan kinerja 2024 juga tidak terlepas dari kepercayaan yang diberikan pemegang saham dan masyarakat kepada manajemen. “Dukungan dari Pemerintah Daerah sebagai pemilik saham sangat signifikan, termasuk dalam penyertaan modal dan dukungan kebijakan,” kata Maslipansyah.
Di samping itu Bank Kalteng juga terlihat adaptif terhadap perubahan dan tantangan eksternal. “Kami menyadari bahwa industri perbankan sangat dinamis, sehingga kami terus belajar, menyesuaikan diri dengan tren, regulasi, serta kebutuhan pasar,” tambah dia.
Kinerja bisnis yang dinilai sukses melewati tantangan ekonomi yang tidak bisa ditebak pada 2024, memang bukan pencapaian yang kebetulan bagi Bank Kalteng. Beberapa keputusan strategis yang dijalankan di tahun tersebut membuat roda bisnis masih bisa berjalan seperti yang diharapkan.
Salah satu kebijakan yang dipegang perusahaan adalah berupaya untuk terus memastikan peran strategis bank dijalankan. Sebagai Bank Pembangunan Daerah, Bank Kalteng memiliki mandat strategis untuk turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah. Tidak hanya berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan, bank juga berperan sebagai mitra pemerintah daerah dan masyarakat dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, manajemen Bank Kalteng selalu berkomitmen mendukung program pemerintah daerah. Bank aktif menjadi mitra utama dalam pengelolaan keuangan daerah termasuk penyaluran kredit program, pembiayaan Pembangunan infrastruktur, serta pengelolaan kas daerah. Hal ini memperkuat fungsi fiskal dan mempercepat perputaran ekonomi lokal. Bank juga selalu berupaya mengoptimalkan potensi daerah dengan memetakan potensi ekonomi di setiap kabupaten/kota dan menyesuaikan dengan strategi pembiayaan.
Yang tidak boleh dilupakan juga adalah bank terus mendorong pertumbuhan usaha mikrokecil dan menengah (UMKM). “Kami memberikan perhatian khusus pada sektor UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah. Penyaluran kredit UMKM disesuaikan dengan karakteristik dan potensi wilayah,” kata Maslipansyah.
Pada 2024, nilai baki debet kredit UMKM mencapai Rp 2,814 triliun. Sementara itu, hingga April 2025, baki debet meningkat signifikan menjadi Rp 3,386.triliun. Pertumbuhan kredit UMKM tetap terjaga dan bahkan meningkat secara nominal. Hal ini menandakan adanya peningkatan kepercayaan dan permintaan dari pelaku UMKM terhadap pembiayaan dari Bank Kalteng, khususnya pada sektor menengah yang menunjukkan lonjakan signifikan pada data sebelumnya.
Peran strategis lainnya yang dijalankan Bank Kalteng adalah menciptakan lapangan kerja dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan memperkuat peran intermediasi dan memperbesar aktivitas ekonomi melalui pembiayaan, secara tidak langsung Bank Kalteng turut menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan kontribusi terhadap PAD. Dalam bidang social bank juga memberi dukungannya terhadap berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan sosial melalui program CSR.
Sementara di tengah perubahan praktik bisnis yang mengadopsi teknologi terkini, bank juga menerapkan praktik digitalisasi layanan untuk akses keuangan yang lebih luas. Hal itu dilakukan melalui transformasi digital seperti fitur QRIS pada aplikasi Betang Mobile serta pengembangan Super App, hingga jaringan Agen Laku Pandai. “Kami memperluas inklusi keuangan hingga ke pelosok daerah. Hal ini memungkinkan masyarakat yang sebelumnya belum terlayani bank dapat lebih cepat mengakses layanan keuangan secara mudah,” jelas Dirut.

Teknologi, diakui atau tidak adalah tantangan utama yang dihadapi bank daerah saat ini. Munculnya berbagai platform keuangan digital seperti fintech, peer-to-peer lending, dan digital- only banks akan membuat persaingan bisnis jasa keuangan makin ketat. Para pemain baru yang sangat mengandalkan teknologi itu menawarkan layanan keuangan yang cepat, mudah, dan fleksibel. Ditambah lagi ekspektasi nasabah yang terus berkembang dimana mereka menuntut layanan yang seamless, cepat, dan personal.
Seiring dengan meningkatnya digitalisasi dan pemanfaatan teknologi di industri jasa keuangan, risiko keamanan informasi dan serangan siber juga meningkat. Maka, penguatan cyber security adalah keharusan.
Kendati begitu, manajemen tetap optimistis bisa mengatasi tantangan tersebut tentunya dengan mengoptimalkan peluang yang ada. Di antaranya adalah dengan memanfaatkan kekuatan ekosistem daerah. “Sebagai bank daerah, kami memiliki keunggulan struktural. Kami berada dalam ekosistem Pemerintah Daerah, yang sekaligus menjadi mitra strategis dan pelaku ekonomi langsung di daerah,” ucap Maslipansyah.
Selain itu peluang lain yang akan dioptimalkan adalah potensi ekonomi lokal. Bank Kalteng mengidentifikasi dan memetakan potensi unggulan di wilayah provinsi seluas 153.564 km persegi, seperti sektor kelapa sawit, pertambangan, dan kehutanan. Manajemen menerapkan pendekatan area-based financing, di mana strategi pembiayaan disesuaikan dengan karakteristik ekonomi tiap wilayah.
Terkait dengan digital, Bank Kalteng sudah memulai mentransformasikan layanan baik front office maupun back office. “Memang jalan menuju transformasi digital bukan hal mudah, tapi kami percaya dengan semangat Isen Mulang (pantang menyerah) kami mampu bersaing dan menjadi market leader di wilayah kami sendiri,” ujar Maslipansyah.
Bank Kalteng tengah mengembangkan produk digital yang tidak hanya user-friendly, tetapi juga benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. Ini menjadi nilai tambah kami untuk berkompetisi dengan para kompetitor.

Fondasi Masa Depan
Meski begitu, bank yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 1961 itu, tidak mau terlena dengan pencapaian kinerja 2024. Tahun ini, di tengah isu dan tantangan makronekonomi global dan domestik yang tidka makin ringan, manajem menetapkan target yang tidak main-main namun terukur.
Dalam sebuah kesempatan, Direktur Utama Maslipansyah mengemukakan bahwa pihaknya tengah fokus pada target panjang menjadi Daerah yang Kuat dan Berdaya Saing Nasional. Untuk itu, mulai tahun ini manajemen tengah mempersiapkan tiga langkah krusial.
Pertama, adalah menyiapkan rencana relokasi Kantor Pusat. Dalam lima tahun ke depan, manajemen menargetkan relokasi kantor pusat ke gedung baru yang lebih representatif dan mampu mengakomodasi perkembangan perusahaan, terutama dalam hal penambahan kapasitas SDM dan infrastruktur pendukung lainnya.
Kedua, menetapkan target menjadi bank dalam kelompok dengan modal inti masuk KBMI 2. “Kami menargetkan untuk masuk ke KBMI 2 dengan modal inti diatas Rp6 triliun. Hal ini akan membuka ruang gerak yang lebih luas bagi Bank Kalteng untuk berekspansi, termasuk menjadi bank devisa,” kata Maslipansyah.
Menurut dia, penguatan struktur permodalan menjadi strategi utama bank untuk memastikan daya tahan dan pertumbuhan bisnis jangka Panjang, sehingga KBMI 2 menjadi fokus bank untuk jangka panjang.
Ketiga, melakukan penguatan bisnis, dari captive ke potensi unggulan daerah. Meski ada transisi, langkah ini tetap menjadikan captive market yang sudah berlangsung kekuatan bank yang akan dikelola maksimal. Sementara dalam menggarap pasar UMKM, manajemen mengaku akan lebih menyelaraskan strateginya dengan dengan visi dan misi pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan ekonomi. Langkah proaktif untuk mencari potensi lokal yang bisa dikembangkan dalam mendorong kemandirian UMKM senantiasa juga dilakukan.
Di lini sector korporasi, Bank Kalteng tampaknya akan lebih agresif pada proyekproyek sindikasi, khususnya yang sejalan dengan agenda pembangunan Kalimantan Tengah. Sebagai bank milik daerah dan kebanggaan masyarakat Tambun Bungai, manajemen ingin memastikan bahwa masyarakat Kalteng memiliki rasa bangga terhadap Bank Kalteng. “Kebanggaan ini harus diwujudkan dalam bentuk eksistensi nyata kami di tengah masyarakat dan dominasi pasar yang kuat di daerah. Kami hadir bukan hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra pembangunan ekonomi daerah yang andal dan membanggakan,” jelas Maslipansyah.
Kilap kinerja dan pengakuan eksistensi Bank Kalteng pada gilirannya mendapat ganjaran setara. Dalam ajang prestisius Top BUMD Awards 2025 yang digelar oleh Majalah Top Business bersama Institut Otonomi Daerah (i-OTDA) dan didukung Kementerian Dalam Negeri RI, Bank Kalteng menyabet tiga penghargaan sekaligus. PT Bank Kalteng berhasil meraih, Top BUMD Awards 2025 BPD Bintang 4, Top CEO BUMD 2025 untuk Direktur Utama, Maslipansyah dan Top Pembina BUMD 2025 untuk Gubernur Kalimantan Tengah.
Meski demikian, manajemen menyadari bahwa pencapaian kinerja yang baik tidak akan berarti apa-apa jika ekonomi Bumi Pancasila tidak tumbuh maju dan berkembang. Oleh karena itu kemajuan yang dicapai bank terlihat dari beberapa aspek, di antaranya layanan yang semakin digital dan user-friendly; SDM yang adaptif, profesional, dan loyal; bisnis yang sehat, bertanggung jawab, dan relevan.
Last but not least tentu saja, keberadaan bank yang dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang peduli dan berkontribusi terhadap daerah ini. “Kita akan tetap menatap ke depan, berpikir jangka panjang, dan tidak berhenti belajar. Harapan saya, Bank Kalteng menjadi simbol kemajuan Kalimantan Tengah — menjadi kebanggaan kita semua.”
Menjadi kebanggaan artinya adalah menjadi bank yang maju dan menjadi pilihan utama masyarakat Kalimantan Tengah. Pilihan utama, bukan hanya karena bank milik daerah, tetapi karena kualitas layanan, kepercayaan, dan kontribusi nyata terhadap perekonomian dan kehidupan masyarakat Kalimantan Tengah.
“Saya membayangkan Bank Kalteng yang tidak hanya mengikuti perubahan zaman, tetapi menjadi bagian dari penggerak perubahan itu sendiri. Kita akan terus tumbuh secara berkelanjutan — baik dari sisi bisnis, teknologi, sumber daya manusia, maupun dampak sosial,” tandas Maslipansyah. ***





.jpg)










