Stabilitas.id – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BNC) mencatat kinerja cemerlang sepanjang kuartal III/2025 dengan lonjakan laba bersih lebih dari 100 kali lipat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Kinerja solid ini ditopang oleh efisiensi operasional yang membaik, kualitas aset yang terjaga, serta struktur permodalan yang semakin kuat.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih BNC tercatat Rp187,95 miliar pada kuartal III/2025, dengan total laba hingga September 2025 mencapai Rp464 miliar. Angka ini melesat dari Rp4,06 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Lonjakan tersebut membuat Return on Assets (ROA) meningkat menjadi 3,45 persen dari 0,03 persen, sementara Return on Equity (ROE) naik menjadi 16,96 persen dari 0,16 persen. Peningkatan signifikan ini menunjukkan efektivitas penerapan manajemen risiko dan optimalisasi produktivitas aset.
BERITA TERKAIT
Kualitas aset BNC menunjukkan perbaikan nyata. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun ke 2,92 persen dari 3,72 persen, sedangkan NPL net membaik menjadi 0,23 persen dari 0,99 persen. Penurunan ini mencerminkan strategi selektif dalam penyaluran kredit dan penerapan manajemen risiko yang ketat.
Total aset per September 2025 tercatat stabil di Rp18,43 triliun, nyaris setara dengan tahun sebelumnya. Penyaluran kredit sebesar Rp7,49 triliun tercatat turun 19,1 persen secara tahunan, seiring kebijakan penyaluran kredit yang lebih hati-hati. Namun, produk Neo Pinjam tumbuh signifikan hingga 139 persen secara tahunan.
Dana pihak ketiga (DPK) stabil di Rp13,62 triliun, naik 2,2 persen dibandingkan posisi Juni 2025. Modal inti meningkat 15,5 persen menjadi Rp3,94 triliun, dan ekuitas tumbuh 13,5 persen menjadi Rp4,13 triliun. Adapun rasio kecukupan modal (CAR) berada di posisi sangat kuat, 46,73 persen, naik dari 34,18 persen pada tahun sebelumnya.
Efisiensi operasional terus membaik dengan BOPO turun ke 82,81 persen dari 99,88 persen. Cost to Income Ratio (CIR) juga menurun menjadi 31,59 persen, sedangkan Net Interest Margin (NIM) tetap tinggi di 14,81 persen. Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di 54,99 persen, menunjukkan likuiditas yang cukup untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Direktur Utama BNC Eri Budiono mengatakan capaian kuartal ketiga ini menunjukkan efektivitas strategi pengelolaan pertumbuhan dan efisiensi bank.
“Fokus kami adalah memperkuat daya saing melalui efisiensi, pengelolaan risiko yang disiplin, serta inovasi digital yang relevan dengan kebutuhan nasabah,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
BNC juga terus memperkuat ekosistem digitalnya melalui pengembangan produk dan kolaborasi dengan berbagai mitra. Terbaru, bank meluncurkan Tabungan Neo Green, yang memungkinkan nasabah berkontribusi terhadap program pelestarian lingkungan melalui sebagian bunga tabungan mereka.
Eri menambahkan, digitalisasi menjadi kunci dalam menjaga efisiensi dan profitabilitas jangka panjang. “Dengan kombinasi efisiensi, inovasi, dan disiplin manajemen risiko, BNC berada di jalur yang tepat untuk tumbuh konsisten sebagai bank digital dengan kinerja berkelanjutan,” kata Eri. ***





.jpg)










