SUMBAWA BESAR, Stabilitas.id – PT Bank NTB Syariah terus menunjukkan perannya dalam memperkuat ekosistem ekonomi daerah melalui digitalisasi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Terbaru, Bank NTB Syariah Cabang Sumbawa memanfaatkan momentum Car Free Night (CFN) untuk memperluas adopsi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di kalangan pelaku usaha lokal.
Kegiatan yang berlangsung di pusat Kota Sumbawa tersebut tidak hanya menjadi ruang rekreasi masyarakat, tetapi juga dimanfaatkan bank milik daerah ini sebagai media edukasi keuangan dan perluasan layanan transaksi non-tunai bagi UMKM. Melalui program registrasi QRIS di lokasi acara, Bank NTB Syariah mendorong pelaku usaha kecil untuk beradaptasi dengan sistem pembayaran digital yang lebih efisien dan aman.
Inisiatif ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Sumbawa, Zulfikar Demitry, SH., MH., yang turut hadir bersama Bupati Sumbawa. Politisi Partai NasDem tersebut bahkan secara langsung mencoba fitur QRIS saat berbelanja di sejumlah stan UMKM yang berpartisipasi.
BERITA TERKAIT
“Langkah Bank NTB Syariah ini sejalan dengan visi pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berbasis teknologi. Digitalisasi UMKM harus terus kita dorong, karena sektor ini merupakan tulang punggung ekonomi lokal,” ujarnya kepada media, Sabtu (19/7/2025).
Menurut Zulfikar, pendekatan Bank NTB Syariah yang mengintegrasikan edukasi keuangan dalam ruang publik seperti CFN merupakan strategi inovatif dalam membangun kesadaran digital di tingkat akar rumput. “Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi bagian dari transformasi nyata dalam menguatkan daya saing UMKM,” tambahnya.
Bank NTB Syariah sendiri memandang penguatan digitalisasi UMKM sebagai bagian dari peran strategisnya dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Kabupaten Sumbawa. Melalui pemanfaatan teknologi pembayaran seperti QRIS, diharapkan UMKM lokal dapat menjangkau pasar lebih luas, meningkatkan efisiensi transaksi, serta memperkuat integrasi dengan sistem ekonomi digital nasional.
Langkah ini juga mencerminkan arah baru perbankan daerah yang tidak hanya berfungsi sebagai lembaga keuangan, namun juga sebagai enabler dalam transformasi ekonomi daerah berbasis teknologi. ***





.jpg)










