Jakarta – Perbankan nasional, khsusnya bank-bank umum mulai menurunkan suku bunga kreditnya. Penurunan tersebut terjadi karena adanya penurunan cost of fund atau biaya dana. Misalnya, suku bunga kredit dari PT Bank Mandiri Tbk., (Persero) pada September 2012 berada di level rata-rata 11,5%. Angka tersebut turun sebesar 3,35% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berada di level 11,9%.
Menurut Direktur Mikro dan Retail Banking Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, penurunan suku bunga kredit dikarenakan cost of fund (biaya dana murah) mengalami penurunan. Turunnya cost of fund ini sejalan dengan aturan SBDK yang diterapkan oleh bank sentral Indonesia, di mana bank wajib mengumumkan SBDK untuk korporasi, ritel, dan non-KPR kepada masyarakat. "Suku bunga kredit kita saat ini turun karena cost of fund turun lebih besar lagi," ujar Gunadi di Jakarta, Senin (29/20).
Menurut Gunadi, penurunan suku bunga kredit di semua sektor bisnis. Sayangnya dia hanya menyebutkan bahwa strategi bisnis perseroan mengatur porsi penyaluran kredit ritel sebesar 40% dan wholesale 60%.
Meski suku bunga turun, kata Gunadi, net interest margin (NIM) Bank Mandiri naik dari 5,14% pada September 2011 menjadi 5,41% pada September 2012. "Margin keuntungan tinggi karena kita menggesar alokasi kredit ke sektor ritel tadi," ujarnya.
Sementara Direktur Utama Bank Jawa Barat Banten, Bien Subiantoro mengungkapkan bahwa suku bunga kredit di BJB mengalami penurunan. Alasannya adalah turunnya cost of fund.
"Suku bunga pasti menurun, rata-rata cost of fund kita saat ini kan 5,5%, padahal di awal tahun 6,7%," sebut Bien. Penurunan cost of fund ini terjadi pada semua sumber dana murah perseroan, seperti deposito, giro, dan tabungan. Sayangnya, Bien enggan sebutkan besarnya penurunan suku bunga kreditnya.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warijo menuturkan bahwa saat ini ada tren penurunan bunga kredit perbankan. Dia menyebutkan suku bunga kredit bank rata-rata dari 15%-16% menjadi 11%-12%. "Suku bunga perbankan trennya menurun, cuma lambat," sebutnya.