JAKARTA, Stabilitas.id – Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa kinerja emiten di pasar modal Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan yang kuat meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan.
Dalam pernyataannya kepada media di Gedung BEI pada Rabu, 9 April 2025, Jeffrey mengungkapkan bahwa laporan keuangan untuk tahun buku 2024 dari 703 emiten menunjukkan pertumbuhan yang positif. Secara akumulatif, terdapat peningkatan aset sebesar 6,31 persen year on year (yoy) dan ekuitas meningkat 7,91 persen yoy. Selain itu, pendapatan tumbuh 3,24 persen yoy dan laba bersih mengalami kenaikan sebesar 19,32 persen yoy.
“Data ini menunjukkan bahwa pada tahun 2024 perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang baik,” kata Jeffrey.
BERITA TERKAIT
Jeffrey berharap agar ketahanan kinerja emiten dapat terus berlanjut hingga tahun 2025. Hal ini diharapkan akan berdampak positif terhadap laporan keuangan mereka sehingga dapat memberikan manfaat bagi para pemegang saham dalam bentuk dividen dan capital gain yang lebih baik.
Hingga saat ini, sebanyak 738 perusahaan telah menyerahkan laporan keuangan untuk tahun buku 2024. Dari jumlah tersebut, ada 703 perusahaan yang datanya dapat dibandingkan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya. “Artinya ada 35 perusahaan baru tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangannya pada tahun lalu,” jelasnya.
Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan pada Rabu (9 April), IHSG telah melemah sebanyak 1.124,44 poin, atau sekitar 15,85 persen, dengan posisi terakhir berada di angka 5.967,99. Sepanjang tahun ini juga terjadi dua kali penghentian sementara perdagangan oleh BEI akibat IHSG turun lebih dari lima persen pada tanggal 18 Maret dan lebih dari delapan persen pada tanggal 8 April. ***





.jpg)










