Jakarta, Stabilitas—Mengenang hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 bulan Agustus ini, Bank Indonesia meluncurkan buku berjudul “Perjuagan Mendirikan Bank Sentral Indonesia” pada senin (8/8) dan bedah buku pada Selasa (9/8).
Dalam kegiatan tersebut dijelaskan proses indonesiasi De Javache Bank yang sebelumnya menajadi bank sirkulasi keuangan di Hindia Belanda, menjadi Bank Sentral Indonesia dengan cara membeli seluruh saham De Javache Bank dengan menggunakan uang RI sesuai dengan Best Practice International. Berbeda dengan nasionalisasi sehingga perubahan De Javache Bank menjadi Bank Sentral Indonesia merupakan hasil perjuangan bukan merupakan warisan kolonial Belanda.
“De Javache bank itu bukan dinasionalisasi itu betul-betul diambil alih oleh Indonesia dan kita membayar De Javache bank itu dengan uang RI sehingga kita betul-betul memiliki bank sentral yang kita peroleh dengan perjuangan bukan dengan warisan kolonial” jelas Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo pada sambutan peluncuran buku tersebut.
BERITA TERKAIT
Proses indonesiasi pertama dilakukan terhadap pegawai disusul dengan indonesiasi saham-saham De Javache Bank, setelah itu pada tahun 1951 pemerintah mengeluarkan UU No.24 Tahun 1951 tentang nasionalisasi De Javache Bank, kemudian dipertegas dengan pemberlakukan UU No.11 tahun 1953 tentang Bank Indonesia yang mengganti De Javache Bank menjadi Bank Indonesia.
Buku “Perjuangan Mendirikan Bank Sentral Indonesia” ditulis oleh para peneliti-peneliti di BI yang mengajak pembaca melihat peran penting yang dimainkan oleh bank sentral dalam menopang perkonomian di Tanah Air. Sebelumya telah beredar juga buku-buku yang membahas tentang sejarah berdirnya BI, namun buku ini mencoba menjelaskan secara lebih komprehensif tentang proses berdirinya bank dan sejarah panjang yang mengikutinya tentang terjadinya BI seperti sekarang ini.
Agus juga menegaskan bahwa Bank Indonesia sebagai ‘aktor’ prudensial dalam sistem pemerintahan Indonesia turut menjalankan perannya untuk memajukan dan menumbuhkembangkan Indonesia serta membuat masyarakat makmur, sejahtera, dan berkeadilan.
Selain itu sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan Indonesia di moment hari kemerdekaan, Gubernur beserta seluruh jajarannya hendak berziarah ke taman makam pahlawan Selasa Sore (9/8). Bukan hanya di Jakarta tapi seluruh kantor-kantor BI di berbagai daerah. (ima)





.jpg)










