JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) memastikan ketersediaan cadangan emas tetap terjaga di tengah tren kenaikan minat investasi logam mulia. Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, menegaskan perseroan menyiapkan persediaan emas yang cukup untuk mengantisipasi lonjakan permintaan nasabah.
“Kalau stok itu kita maintain nggak terlalu banyak. Yang penting begitu nasabah pesan, kita punya. Stok nanti diatur oleh teman-teman treasury. Nggak boleh terlalu besar karena ada risiko pasar,” ujarnya di Kantor Pusat BSI, The Tower, Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Anton menjelaskan, persediaan cadangan emas di BSI maksimal 50 kilogram per hari, dengan rata-rata harian di kisaran 15–20 kilogram. Pasokan tersebut didukung kerja sama dengan sejumlah pemasok, termasuk PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) dan mitra lain, guna menjaga kontinuitas suplai logam mulia.
BERITA TERKAIT
“Kita ada beberapa supplier selain Antam, juga beberapa lainnya yang kita maintain untuk kebutuhan penjualan atau bisnis emas kita,” tambahnya.
Secara global, pasokan emas mulai ketat seiring permintaan yang melonjak. Sepanjang 2025, harga emas telah naik sekitar 30% secara year-to-date, mencapai rekor tertinggi US$3.500 per troy ounce atau setara Rp57,35 juta pada April lalu. Lonjakan ini melampaui prediksi awal J.P. Morgan Research.
Kondisi serupa juga terjadi di beberapa negara. Korea Minting and Security Printing Corp. sempat menghentikan penjualan emas batangan ke bank-bank pada Februari 2025. Di China, Bursa Emas Shanghai mengalami perlambatan suplai emas fisik sejak akhir tahun lalu.
Meski pasar global mengetat, bisnis bullion BSI tetap tumbuh positif. Diluncurkan pada Februari 2025, layanan cicil dan gadai emas BSI mencatatkan pembiayaan sebesar Rp16,43 triliun hingga Mei 2025, melonjak 92,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain memperkuat bisnis bullion, BSI tengah mengajukan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meluncurkan produk simpanan emas. Perseroan menargetkan izin tersebut terbit pada kuartal IV/2025.
“Kita sekarang fokus submit perizinan simpanan. Mudah-mudahan izinnya bisa keluar sebelum akhir tahun ini,” tutur Anton.
Dengan strategi stok emas yang terukur, kerja sama pasokan yang luas, serta inovasi produk, BSI optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan bisnis logam mulia sekaligus memenuhi kebutuhan investasi nasabah di tengah volatilitas pasar global. ***





.jpg)










