Stabilitas.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2025 sebesar 5,04 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,12 persen. Kinerja ekonomi tersebut ditopang oleh ekspor yang tetap solid serta akselerasi belanja pemerintah di tengah peningkatan aktivitas domestik.
Merespon hal itu, BI menyebutkan, kinerja ekonomi Indonesia pada triwulan III 2025 tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global. “Ekspor tetap solid sejalan dengan permintaan mitra dagang utama yang masih kuat, sementara belanja pemerintah meningkat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tulis BI dalam pernyataan resminya, Rabu (5/11).
Dari sisi pengeluaran, ekspor tumbuh tinggi sebesar 9,91 persen (yoy), sementara konsumsi pemerintah meningkat 5,49 persen (yoy) berkat percepatan realisasi belanja. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen (yoy), didorong mobilitas masyarakat yang membaik dan tingkat kepercayaan konsumen yang terjaga. Investasi (PMTB) tumbuh 5,04 persen (yoy), mencerminkan berlanjutnya optimisme pelaku usaha.
BERITA TERKAIT
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan didorong oleh industri pengolahan, perdagangan besar-eceran, serta informasi dan komunikasi, yang tetap tumbuh positif di tengah stabilitas harga dan permintaan domestik yang kuat.
Secara spasial, wilayah Jawa masih menjadi kontributor utama pertumbuhan nasional, diikuti oleh Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Sumatera, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Kalimantan.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah pusat dan daerah guna menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” tulis BI dalam siaran persnya.***





.jpg)










