JAKARTA, Stabilitas.id – Lebih dari 4300 orang tewas dan 15000 lainnya terluka pada bencana gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Ritcher yang menimpa Turki dan Perbatasan Syria pada Senin (6/2/23) pagi.
Word Health Organization (WHO) telah mengumumkan bahwa jumlah korban kemungkinan terus meningkat secara dramatis karena ditemukan banyak korban saat proses penyelamatan dilakukan.
Gempa ini merupakan yang terbesar di Turki, dengan kerusakan terparah berada di pusat gempa. Terdapat gempa susulan yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras berkekuatan 7,5 skala Ritcher.
Mesikpun begitu, selama gempa susulan berlangsung, proses penyelamatan masih terkendala akibat reruntuhan dan hujan deras yang membuat suhu semakin dingin tanpa penghangat
Saat ini, Presiden Turki, Recep Tayyip mengatakan, 45 negara telah menawarkan dukungan dan bantuan setelah dikirimkan permintaan bantuan internasional.
Uni Eropa mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan ke Turki, sementara tim penyelamat dari Belanda dan Rumania sudah dalam perjalanan. Inggris mengatakan akan mengirim 76 spesialis, peralatan, dan anjing penyelamat.
Prancis, Jerman, Israel, dan AS juga telah berjanji untuk membantu. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menawarkan bantuan kepada Turki dan Suriah, seperti halnya Iran.***





.jpg)










