JAKARTA, Stabilitas.id— Para Gubernur Bank Sentral negara-negara di Asia Timur dan Pasifik yang tergabung dalam Executives Meeting of East Asia Pacific Central Banks (EMEAP) menyepakati pentingnya upaya kalibrasi kebijakan dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19 yang telah membawa tantangan besar bagi otoritas kebijakan. Dalam hal ini, forum EMEAP dipandang telah berperan penting dalam mengidentifikasi risiko dan kerentanan, serta perubahan struktural jangka panjang di kawasan. Demikian hasil pertemuan Gubernur Bank Sentral EMEAP yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko dalam siaran persnya mengungkapkan, para Gubernur Bank Sentral EMEAP juga bertukar pandangan mengenai perkembangan perekonomian dan sistem keuangan di kawasan, serta implikasi jangka panjang dari pandemi COVID-19.
“EMEAP berperan penting sebagai forum yang efektif untuk melakukan dialog kebijakan, memperkuat kerja sama dan memberikan perspektif regional, serta memfasilitasi diskusi selama masa yang menantang saat ini,”tulis Onny dalam siaran persnya.
BERITA TERKAIT
Onny melanjutkan, para Gubernur mendukung EMEAP untuk terus berperan aktif dalam mendorong kerja sama kawasan dalam rangka menjaga stabilitas keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi.
Para Gubernur juga mendiskusikan upaya yang telah dilakukan oleh bank sentral dalam menuju digitalisasi, termasuk langkah untuk memanfaatkan teknologi dalam operasional bank sentral. Lebih lanjut, para Gubernur mendukung kelanjutan pembahasan tentang market surveillance dan kegiatan penelitian ke depan, termasuk inisiatif big data dan sustainable finance.
Bank Indonesia menyampaikan rangkaian bauran kebijakan yang telah diambil dalam rangka memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung pemulihan ekonomi Indonesia. Disampaikan pula bahwa Bank Indonesia memandang digitalisasi merupakan kunci dalam memfasilitasi perubahan struktural dalam perekonomian ke depan.
“Oleh karena itu, Bank Indonesia telah melakukan proses transformasi digital, termasuk melalui percepatan implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang diluncurkan pada 2019 dan pengembangan sistem informasi sebagai wujud penerapan digitalisasi yang komprehensif di Bank Indonesia,”tutup Onny.





.jpg)









