JAKARTA, Stabilitas.id – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) kembali menggelar perhelatan tahunan Indonesia Rendezvous 2025, yang akan menjadi ajang strategis mempertemukan pelaku industri asuransi umum, reasuransi, hingga mitra internasional dalam membangun kolaborasi lintas ekosistem industri asuransi yang berkelanjutan.
Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, menegaskan bahwa forum yang akan berlangsung selama tiga hari ini dirancang untuk mempererat hubungan antara pelaku asuransi nasional dengan pemain global, dalam menjawab tantangan pasar dan mendorong kapasitas industri yang lebih tangguh.
“Yang ingin kami capai tahun ini adalah menghubungkan asuransi umum, reasuransi, dan seluruh ekosistem industrinya,” ujar Budi dalam keterangan resmi, Senin (4/8/2025).
BERITA TERKAIT
AAUI menekankan pentingnya pendekatan ganda dalam gelaran Indonesia Rendezvous 2025, yakni memenuhi kebutuhan industri domestik, sekaligus membuka peluang kemitraan global, khususnya dalam hal dukungan reasuransi (retrocession) dari perusahaan luar negeri.
Budi menyebut, kapasitas pasar Indonesia belum cukup untuk menanggung risiko bencana berskala besar, sehingga kemitraan dengan perusahaan internasional tetap krusial. “Industri asuransi kita masih membutuhkan backup dari perusahaan luar negeri untuk retrocession,” jelasnya.
Adapun forum ini akan mengundang broker, direct insurer, dan reasuradur untuk memperkuat konektivitas. Sementara itu, delegasi asing akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai pasar Indonesia, outlook ekonomi 2026, hingga tren regulasi yang sedang berkembang.
Rangkaian acara terdiri dari Gala Dinner dan networking session pada hari pertama, dilanjutkan dengan sesi konferensi utama pada hari kedua dan ketiga. Sesi ini akan diisi oleh regulator seperti OJK, pelaku usaha konglomerasi, hingga perwakilan diplomatik seperti Duta Besar Uni Eropa. Topik utama yang akan dibahas antara lain: Proyeksi Ekonomi 2026, Snapshot Industri Reasuransi, dan Digitalisasi Industri Asuransi.
Selain itu, akan digelar pula sesi breakout forum untuk CFO, direktur teknik, serta eksekutif bidang operasional dan manajemen risiko. Rekomendasi dari sesi ini akan disampaikan dalam Executive Gathering yang menghadirkan pemangku kepentingan seperti DPR dan kementerian terkait.
Peran Strategis di Tengah Dinamika Global
AAUI menempatkan Indonesia Rendezvous secara strategis dalam kalender industri asuransi global yang padat antara September hingga November. Alih-alih menjadi kompetitor forum internasional, Indonesia Rendezvous menjadi lanjutan diskusi tentang tantangan global seperti bencana alam yang meningkat di Asia dan Eropa.
“Topik seperti bencana alam akan terus menjadi perhatian. Kita ingin berkontribusi terhadap pembahasan tersebut secara mendalam,” ujar Budi.
AAUI juga menyampaikan bahwa forum ini menjadi sarana untuk membangun hubungan bisnis jangka panjang, bukan sekadar transaksi singkat. Disediakan lebih dari 15 ruang hospitality dan 40 booth pameran, forum ini menjadi katalis bagi terciptanya kemitraan jangka panjang antara pelaku lokal dan investor asing.
Indonesia juga dinilai memiliki potensi besar berkat bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada 2030. Dengan mayoritas penduduk berada di usia produktif, permintaan atas produk asuransi diproyeksi meningkat signifikan.
AAUI mendorong agar ke depan forum ini tidak hanya menjadi ajang networking, tetapi juga pusat pengembangan inovasi produk seperti asuransi parametrik, yang dinilai relevan dengan tantangan bencana di Indonesia. ***





.jpg)









