JAKARTA, Stabilitas.id – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bekerja sama dengan World Wide Fund (WWF) Indonesia guna memperkuat ekositem bisnis berkelanjutan dan ekonomi hijau. Kerja sama ini juga menjadi tindak nyata untuk mewujudkan pelaku UMKM yang berbasis keberlanjutan dan terintegrasi dalam upaya pencapaian target SDGs.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pengawas Yayasan WWF Indonesia Alexander Rusli mengatakan bahwa melalui kerja sama ini akan dilakukan pilot project bersama.
Ia juga berharap agar Yayasan WWF Indonesia dapat berkolaborasi melakukan pendampingan pada UKM untuk meningkatkan kualitas produk usaha dalam menghasilkan produk inovatif namun juga ramah lingkungan.
BERITA TERKAIT
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, dan Ketua Badan Pengurus Yayasan WWF Indonesia Alexander Rusli, yang dilaksanakan di Jakarta, pada Rabu (29/6/22).
WWF Indonesia mencatat, ada sekitar 75% kebocoran dari sumber berbasis lahan diperkirakan berasal dari sampah yang tidak terkumpul (Ocean Conservancy, 2017).
“Dibutuhkan solusi yang dapat mengurangi dampak kolektif yang disebabkan limbah plastik yang dihasilkan masyarakat, yang dapat menjadi ancaman global bagi bumi,” kata Alexander.
Menurut Alexander, sebagai alternatif dari ekonomi linier tradisional, ekonomi sirkular mengutamakan penggunaan sumber daya, sampah, emisi, dan energi terbuang secara minimal.
“Komitmen tersebut selaras dengan tujuan-tujuan program Yayasan WWF Indonesia saat ini,” kata Alexander.
Hal ini dapat dicapai melalui penutupan siklus produksi-konsumsi dengan memperpanjang umur produk, inovasi desain, pemeliharaan, penggunaan kembali, remanufaktur, daur ulang ke produk semula (recycling), dan daur ulang menjadi produk lain (upcycling).
Untuk itu, KemenKopUKM mengajak WWF Indonesia berkomitmen untuk membawa membawa koperasi dan UKM naik kelas, meningkatkan posisi dan peran UMKM untuk mengakses pasar nasional maupun internasional dengan tetap terus memperkuat penerapan standar usaha dan standar produk yang hijau, arif secara sosial dan lingkungan hidup, serta berkelanjutan.***





.jpg)










