JAKARTA, Stabilitas.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) DKI dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti menyelenggarakan ‘Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Konsep Pengembangan Destinasi Wisata Kampung Tugu’, sebagai pengembangan destinasi wisata di wilayah tersebut.
Apresiasi diungkapkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, dalam kegiatan yang dilaksanakan di El Hotel Royale Jakarta, pada Kamis (27/10/22).
Ia mengharapkan lahirnya gagasan baru untuk mengembangkan destinasi wisata di Kampung Tugu.
BERITA TERKAIT
“Sejalan dengan arah pandang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kampung Tugu harus bisa mengimplementasikan Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi dengan semangat Gercep, Geber, dan Gaspol,” ungkap Vinsensius.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Destinasi I, Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan, menjelaskan berbagai tantangan dalam pengembangan destinasi wisata, yakni minim 3A Pariwisata (Aksesibilitas, Amenitas, Atraksi), minim kunjungan wisatawan, minim budaya lokal, minim atraksi, minim Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor wisata, hingga ego sektoral birokrasi internal/eksternal.
“Pariwisata adalah hal baru bagi sebagian masyarakat masyarakat, peluang ini harus ditangkap oleh Kampung Tugu sebagai destinasi wisata unggulan di Jakarta Utara,” ungkap Wawan.
Wawan melanjutkan diperlukannya konsep pengembangan wisata budaya di Kampung Tugu melalui Extra Ordinary Experience berupa Jelajah Budaya, Narasi Budaya, dan Interaksi Budaya.
Untuk itu, ia pun mendorong agar Destinasi Wisata Kampung Tugu menciptakan rencana bisnis dengan memperkuat pariwisata, ekraf, UMKM, ekonomi, dan keuangan yang didukung transformasi transaksi keuangan digital dengan melibatkan Bank Indonesia.
“Untuk menuju hal tersebut, dalam mengembangkan destinasi wisata, pemerintah dan para pengelola DTW harus bisa memperkuat sinergi dan integrasi di lintas kedeputian Kemenparekraf, lintas K/L, lintas stakeholder, hingga lintas daerah untuk mewujudkan destinasi yang berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan,” lanjut Wawan.
Wawan juga menyampaikan, kegiatan FGD ini akan diwujudkan dengan pertemuan Kemenparekraf, Dispar Provinsi DKI, Suku dinas Parekraf Jakarta Utara, STP Trisakti, dan Ikatan Keluarga Kampung Tugu yang dilaksanakan pada November 2022 di Kampung Tugu Jakarta Utara.***





.jpg)










