• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Senin, November 24, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Kolaborasi Mematahkan Hoaks Seputar Vaksin Covid-19

Pemerintah dan masyarakat perlu berkolaborasi untuk memerangi hoaks agar Indonesia segera keluar dari pandemi.

oleh Sandy Romualdus
7 Desember 2020 - 19:48
15
Dilihat
Bio Farma Ungkap Uji Klinis Vaksin COVID-19 Menggembirakan
0
Bagikan
15
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id — Persebaran hoaks mengenai vaksin dan Covid-19 bisa menghambat proses vaksinasi. Pemerintah dan masyarakat perlu berkolaborasi untuk memerangi hoaks agar Indonesia segera keluar dari pandemi.

Di Indonesia, gerakan antivaksin menguat berdasarkan aliran kepercayaan. Penolakan terhadap vaksin di tanah air ini bahkan pernah dipublikasikan dalam jurnal bergengsi The Lancet dan Elsevier.

“Bagi masyarakat menengah ke bawah mudah mempercayai [hoaks] apalagi kalau berita disampaikan oleh tokoh pemuka,” kata Sekretaris Eksekutif Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dr. Julitasari Sundoro, dalam talkshow bertajuk “Tolak dan Tangkal Hoax” yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Senin (7/12/2020).

BERITA TERKAIT

Upaya Pemerintah Jaga UMKM sebagai Tulang Punggung Ekonomi

Penguatan Tata Kelola guna Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Indonesia Miliki Modal Kuat Hadapi Krisis

Punya Exit Strategy Terbaik di Kawasan, Indonesia Bersiap Hadapi Risiko Geopolitik

Sejumlah mitos bertebaran misalnya vaksin berbahaya. Ada juga klaim dokter ahli gizi menyatakan jika kuman disuntikkan kepada anak dengan daya tahan tubuh menurun, maka kuman akan menjadi aktif bahkan menginfeksi tubuh resipien. “Ini adalah hal-hal yang keliru, misleading. Sebenarnya, vaksin yang akan kita pakai itu sudah inactive,” kata dia.

Klaim lain juga menyebutkan menangani Covid-19 tidak perlu vaksin lantaran hanya menghambur-hamburkan anggaran. Uang lebih baik dipakai untuk pengadaan tes PCR. Faktanya, PCR dibutuhkan untuk skrining penemuan kasus baru. Sedangkan, vaksin dipakai untuk pencegahan.

Hoaks lain seputar vaksin Covid-19 yakni tudingan bahwa uji klinis yang digelar di Bandung bersifat ecek-ecek lantaran jumlahnya terlalu sedikit hanya 1.620 orang. Faktanya, uji klinis vaksin dilakukan secara multisenter di beberapa negara lain dengan jumlah total 30.490 orang.

Julitasari mengatakan ada pula argumen yang dituduhkan gerakan antivaksin terbukti palsu. Misalnya soal tudingan vaksin MMR menyebabkan autisme. Faktanya, data yang dipublikasikan di majalah Lancet tidak benar. Majalah itu lantas menarik artikelnya pada 6 Februari 2010. Selain itu banyak riset membuktikan tuduhan vaksin MMR menyebabkan autisme tidak terbukti.

“Sebuah berita televisi 3 Desember 2020 menyebutkan ada pasien mengeluhkan pascaimunisasi di Tulangbawang. Padahal, vaksin baru tiba tadi malam,” ujar dia.

Mitos lain seputar vaksin Covid-19 misalnya sistem imun bayi tidak bisa mengatasi berbagai vaksin. Faktanya, justru makin kecil anak makin baik diberikan imunisasi. Vaksin hepatitis B misalnya diberikan saat masih bayi. Begitu pula vaksin Polio diberikan saat bayi masih di rumah sakit. Vaksin akan memberikan respons imun terhadap antigen yang masuk.

Ia meminta masyarakat tidak mudah terpancing isu hoaks seputar vaksin. Julitasari mengajar masyarakat mendapatkan informasi yang tepat melalui sumber terpercaya dan kredibel.

Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho, mengatakan selama pandemi Manfindo mencatat jumlah hoaks Covid-19 sangat masif. Data Mafindo menunjukkan pada 2018, ditemukan 997 hoaks. Jumlah ini meningkat pada 2019 menjadi 1.221 hoaks seiring digelarnya Pemilu.

Namun, pada 2020, hingga 16 November, Mafindo mencatat ada 2.024 hoaks beredar di masyarakat. Bahkan, pada Januari-November ditemukan ada 712 hoaks seputar Covid-19. Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai ranking kelima dunia persebaran rumor, stigma, dan teori konspirasi seputar Covid-19.

“Ini berdampak serius pada terjadinya konflik sosial di masyarakat, ketidakpercayaan, dan intimidasi terhadap rumah sakit dan tenaga kesehatan, abai protokol kesehatan, dan lainnya. Ancaman hoaks Covid-19 karena ini suatu hal lebih spesifik lagi. Kita menduga tingkat penerimaan hoaks vaksin akan dipengaruhi bagaimana mereka menerima hoaks tentang Covid-19,” kata Septiaji.

Rumor ini disebarkan oleh orang-orang yang kadang berprofesi sebagai dokter atau menjabat sebagai profesor.Kondisi ini terlihat di media sosial yang melahirkan kelompok-kelompok baru yang gemar menyebarkan hoaks Covid-19.

“Mereka yang sudah percaya hoaks Covid-19 sangat mungkin percaya hoaks vaksin Covid-19. Risikonya adalah mereka yang termakan hoaks vaksin Covid-19 bisa jadi enggan atau menolak program vaksinasi,” tutur dia.

Hoaks perihal vaksin Covid-19 itu misalnya hoaks adanya warga Korea Selatan yang meninggal dunia seusai vaksinasi atau vaksin Covid-19 menyebabkan kemandulan. Ada juga tudingan menyebutkan MUI melarang penggunaan vaksin yang didatangkan dari Tiongkok. Padahal, MUI tidak pernah menyampaikan pernyataan itu.

Mafindo mengidentifikasi ada dua kelompok yang cenderung percaya hoaks vaksin Covid-19. Kelompok pertama, kelompok yang secara tradisional antivaksin karena alasan keyakinan atau antisains modern. Kelompok berikutnya yakni kelompok bukan antivaksin namun masuk ke dalam kelompok yang terpapar dan lebih percaya hoaks Covid-19. Kelompok terakhir inilah yang berpotensi menolak vaksin lantaran terlanjur termakan hoaks.

“Kami khawatir kelompok ini yang besar. Dan kelompok ini yang perlu kita perjuangkan bisa kita yakinkan bahwa isu-isu itu adalah hoaks dan percayalah pada pendapat pakar yang kemudian diadopsi pemerintah,” kata Septiaji.

Dalam setiap narasi hoaks, ada beberapa trigger words yang kerap disampaikan yakni tidak halal, berbahaya bagi kesehatan, rekayasa elite global, settingan tiongkok dan narasi politis. Poin-poin ini perlu disikapi secara serius oleh pemerintah.

“Kami punya pengalaman saat melawan hoaks covid beberapa trigger words ini muncul. Cuma kadang-kadang kami melihat responsnya belum cukup. Jadi masyarakat lebih percaya hoaks ketimbang klarifikasi yang diedarkan [pemerintah],” ujar dia.

Tags: #PENHoax VaksinVaksin Cofid-19
 
 
 
 
Sebelumnya

CIMB Niaga Syariah Persembahkan Kolaborasi Untuk Negeri

Selanjutnya

Perjuangan Disabilitas Hadapi Pandemi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Diabetes, Mother of Diseases : Ancaman dari Ujung Rambut hingga Ujung Kaki

Diabetes, Mother of Diseases : Ancaman dari Ujung Rambut hingga Ujung Kaki

oleh Sandy Romualdus
19 November 2025 - 08:18

Stabilitas.id - Diabetes bukan sekadar penyakit gula darah tinggi. Lebih dari itu, kondisi ini menjadi akar dari banyak penyakit kronis...

BNI Perkuat Program Penurunan Stunting di NTT dan Banten

BNI Perkuat Program Penurunan Stunting di NTT dan Banten

oleh Sandy Romualdus
2 September 2025 - 18:40

JAKARTA, Stabilitas.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggelar serangkaian program intervensi gizi dan kesehatan sebagai aksi...

Jangan Tunggu Kuning, Hepatitis Masih Jadi Epidemi Diam di Indonesia

Jangan Tunggu Kuning, Hepatitis Masih Jadi Epidemi Diam di Indonesia

oleh Stella Gracia
13 Agustus 2025 - 07:16

JAKARTA, Stabilitas.id – Hepatitis, peradangan hati yang kerap tak bergejala di tahap awal, masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat...

Terobosan Jantung Tanpa Ring, Primaya Hospital Gelar Indonesia DEB Conclave 2025

Terobosan Jantung Tanpa Ring, Primaya Hospital Gelar Indonesia DEB Conclave 2025

oleh Stella Gracia
6 Agustus 2025 - 09:37

TANGERANG, Stabilitas.id - Primaya Hospital Tangerang memperkenalkan terobosan teknologi dalam dunia kardiologi melalui penyelenggaraan Indonesia DEB Conclave 2025, forum medis...

Jarang Disadari, Kanker Testis Bisa Serang Pria Produktif

Jarang Disadari, Kanker Testis Bisa Serang Pria Produktif

oleh Stella Gracia
16 Juli 2025 - 06:54

JAKARTA, Stabilitas.id - Kanker testis memang tergolong sebagai jenis kanker yang langka, tetapi bukan berarti bisa dianggap sepele. Kanker ini dapat...

Hasil Investasi BPJS Kesehatan Turun 5,6%, Kepesertaan JKN Tembus 278 Juta

Hasil Investasi BPJS Kesehatan Turun 5,6%, Kepesertaan JKN Tembus 278 Juta

oleh Sandy Romualdus
14 Juli 2025 - 20:10

JAKARTA, Stabilitas.id - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatatkan hasil investasi sebesar Rp5,39 triliun sepanjang 2024, menurun 5,6% dibandingkan realisasi...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Buka Digital Store, BTN Gandeng Unesa Perluas Layanan Digital bagi Mahasiswa dan Dosen

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Perjuangan Disabilitas Hadapi Pandemi

Perjuangan Disabilitas Hadapi Pandemi

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance