JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang lima bulan pertama tahun ini. Hingga Mei 2025, laba bersih Bank Jateng tercatat mencapai Rp614,21 miliar, atau tumbuh 30,99% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp468,79 miliar.
Pertumbuhan laba tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga yang signifikan. Per Mei 2025, pendapatan bunga Bank Jateng tercatat Rp3,15 triliun, naik dari Rp2,91 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
“Pendapatan bunga ini berasal dari aktivitas penyaluran kredit ke nasabah dan hasil investasi bank,” tulis manajemen dalam laporan keuangan yang dikutip dari laman resmi perusahaan, Rabu (9/7/2025).
BERITA TERKAIT
Efisiensi Dorong Kenaikan Laba Bersih
Meskipun beban bunga naik 11,72% yoy menjadi Rp1,15 triliun, pendapatan bunga bersih (net interest income) Bank Jateng tetap meningkat 6,17% yoy menjadi Rp2 triliun.
Efisiensi operasional turut menjadi pendorong utama pertumbuhan laba. Hal ini tercermin dari: Penurunan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 40,81% yoy menjadi Rp237,37 miliar; Beban promosi turun 7,21% yoy; dan Beban lainnya ditekan 9,98% yoy.
Pengendalian biaya yang konsisten berhasil mengangkat laba operasional sebelum pajak menjadi Rp787,45 miliar. Setelah dikurangi pajak penghasilan sebesar Rp173,24 miliar, Bank Jateng mengantongi laba bersih tahun berjalan Rp614,21 miliar.
Dari sisi neraca, total aset Bank Jateng tumbuh 10,64% yoy menjadi Rp93,09 triliun per Mei 2025. Total liabilitas meningkat 11,22% yoy menjadi Rp82,56 triliun, sementara ekuitas bank naik 6,18% menjadi Rp10,53 triliun. ***





.jpg)









