Jakarta – PT Mandiri Investasi berencana merilis produk baru reksa dana berbasis proyek infrastruktur. Antara lain meliputi tiga proyek kelistrikan yang saat ini masih dalam pembahasan.
"Kita sudah berpengalaman untuk reksa dana biasa. Dana kelolaan kita sekarang Rp 22,2 triliun. KIta siap untuk memanfaatkan momen ini dan kita akan terbitkan reksa dana terkait infrastruktur," tukas Direktur Utama PT Mandiri Investasi Abiprayadi Riyanto dalam press conference penyelenggaraan Seminar Ekonomi Mandiri Sekuritas Group 2012.
Adapun seminar tersebut menekankan pentingnya peran pasar modal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini percepatan pembangunan infrastruktur.
BERITA TERKAIT
Dikatakan dia, nilai agregat reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) tiga proyek tersebut sekira Rp 400-500 miliar. Sementara nilai proyeknya sendiri lebih besar dari itu. "Masih ada feasibility studi, pembebasan lahan, dan sebagainya, tapi kita sudah diskusi dengan 2-3 proyek ini. Kita nggak bisa bilang tahun ini pasti jalan, banyak faktor yang mempengaruhi. Yang jelas kita harapkan bisa jalan," terang dia.
Dia menambahkan, sejumlah investor juga telah menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi. Sebut saja Dana Pensiun yang telah menanyakan produk reksa dana baru Mandiri Investasi yang dapat memberikan yield yang baik.
"Dengan suku bunga turun, Dana Pensiun kan mereka ada bunga yang harus dikejar, 8 persen – 10 persen. Mereka harus mencari inevstasi dengan return yang besar. Proyek infrastruktur pemerintah punya tingkat keamanan dan kenyamana yang tinggi, selain itu yield lebih tinggi untuk target jangka panjang mereka," tutur Abiprayadi.
Sementara Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Harry M. Supoyo mengatakan, industri pasar modal berkemampuan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur. Pasalnya, pasar modal mampu menyediakan solusi pembiayaan jangka panjang dan berbiaya rendah dengan cepat, baik melalui penerbitan obligasi maupun penawaran sebagian saham ke publik.
"Karena itu kami akan mendorong industri pasar modal untuk mengambil peran yang lebih besar, termasuk aktif mengedukasi para stakeholders mengenai pentingnya pengembangan infrastruktur bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Diharapkan hal ini akan meningkatkan partisipasi publik dan investor strategis yang lebih luas,” katanya.





.jpg)










