JAKARTA, Stabilitas.id – Industri asuransi di Indonesia masih dihadapkan dengan tantangan untuk membangun kepercayaan konsumen. Hal ini tercermin dari rendahnya tingkat penetrasi dan densitas asuransi di Indonesia dibandingkan negara-negara tetangga.
Hal ini diungkapkan oleh Irvan Rahardjo, pengamat asuransi dan pendiri komunitas penulis asuransi indonesia (KUPASI), dalam sebuah seminar virtual seminar #97 yang diselenggarakan oleh LPPI pada hari Jumat (22/12).
Irvan Rahardjo mengatakan bahwa perlu ada program aksi dari seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat tentang asuransi.
BERITA TERKAIT
“Perlu program aksi oleh seluruh stakeholders dalam meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat untuk mengejar ketertinggalan densitas dan penetrasi asuransi disbanding negara negara tetangga,” kata Irvan.
Rendahnya tingkat kepercayaan konsumen terhadap industri asuransi disebabkan oleh, kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat asuransi, pengalaman buruk dengan perusahaan asuransi, dan maraknya kasus penipuan berkedok asuransi.
Untuk membangun kepercayaan konsumen, industri asuransi perlu meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat tentang asuransi, meningkatkan kualitas produk dan layanan asuransi, dan menciptakan iklim industri asuransi yang kondusif.
Dengan membangun kepercayaan konsumen, industri asuransi dapat berkembang dengan pesat dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.***
Penulis: Syahrani





.jpg)










