JAKARTA, Stabilitas.id – Ketidakpastian perekonomian global dengan beragam risikonya masih sangat tinggi, namun realisasi APBN sampai pertengahan Maret masih menunjukkan kinerja yang prima.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, saat memenuhi undangan rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI untuk menyampaikan perkembangan perekonomian terkini dan update realisasi APBN 2024.
Mengawali paparannya, Menkeu menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan ekonomi global dan risikonya masih sangat tinggi. Di antaranya yaitu kebijakan suku bunga tinggi dalam waktu lama (higher for longer) yang dilakukan negara maju terutama Amerika Serikat.
BERITA TERKAIT
Tensi geopolitik hingga risiko global seperti digitalisasi, perubahan iklim, serta populasi yang menua juga dapat menimbulkan dampak terhadap perekonomian. Selain itu, perekonomian juga dipengaruhi oleh volatilitas harga komoditas.
“Di tengah situasi dan gejolak ini, Indonesia masih sangat resilien. Growth-nya tetap steady di sekitar 5 (persen). Meskipun kita juga melihat ada tekanan-tekanan yang terjadi,” ungkap Menteri Keuangan di Kompleks Parlemen Senayan, pada Selasa (19/3/24).
Terkait kinerja APBN sampai dengan 15 Maret 2024, Menkeu memaparkan Pendapatan Negara mencapai Rp493,2 triliun (17,6% dari target) dan Belanja Negara sebesar Rp470,3 triliun (14,1% dari pagu). Dengan demikian, surplus APBN mencapai Rp22,8 triliun atau 0,10% terhadap PDB. Sementara itu, Keseimbangan Primer juga mencatatkan surplus hingga Rp132,1 triliun.
“Kinerja APBN cukup baik, pendapatan negara mengalami kontraksi tapi dari baseline yang cukup tinggi selama dua tahun berturut-turut namun kita tetap mewaspadai dari volatilitas harga komoditas dan juga kecepatan restitusi pajak yang memang dibutuhkan oleh dunia usaha,” jelasnya.
Ia menyebut Belanja Negara tumbuh cukup tinggi hingga 18,1% (yoy) untuk mendukung akselerasi program pembangunan, Pemilu, menjaga stabilitas harga pangan, dan melindungi daya beli masyarakat.
“Terima kasih hari ini kita telah bisa menyampaikan update dari perkembangan pelaksanaan APBN 2024 yang memang cukup dinamis. Saya berterima kasih atas masukan-masukan. APBN adalah instrumen kita bersama jadi kita jaga bersama, untuk menjadi instrumen di dalam menjalankan tujuan bernegara,” tutupnya.***





.jpg)










