JAKARTA, Stabilitas.id – Pemerintah menginginkan wisatawan yang datang ke destinasi super prioritas (DPSP) Candi Borobudur memiliki kesan menarik melalui pola perjalanan Borobudur Trail of Civilization (BToC).
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat “Serah Terima Fasilitasi Pengembangan Produk Wisata” di Balkondes Ngadiharjo, Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (17/12/22).
Menteri Sandi mengatakan, pola perjalanan wisata BToC yang dapat dinikmati wisatawan berfokus pada proses penceritaan yang berasal dari interpretasi panel-panel relief Candi Borobudur.
BERITA TERKAIT
“Program ini membuat kita belajar tentang sejarah heritage yang ada di Candi Borobudur. Ada peradaban unggul yang bisa kita adaptasikan pada kehidupan saat ini.” Ungkap Sandiaga.
Menparekraf menjelaskan, program fasilitasi ini dilakukan untuk mendorong para pelaku parekraf dalam meningkatkan kualitas wisata heritage BToC melalui pengadaan peralatan penunjang atraksi wisata, penataan lokasi atraksi, serta peningkatan kapasitas dan pendampingan SDM.
“Berwisatalah ke Borobudur dan nikmati jelajah peradaban BToC. Program ini diperuntukan bagi wisatawan agar tetap menjaga kelestarian Candi Borobudur dan menjaga carrying capacity candi yang hanya mampu menampung 1.000 wisatawan,” lanjut Sandiaga.
Untuk mendukung aktivitas promosi dan pemasaran, Kemenparekraf juga melakukan pendampingan pembuatan dan pengelolaan media promosi dan pengemasan paket wisata.
Paket wisata yang dibuat berkolaborasi dengan homestay masyarakat Borobudur dan dikemas sebagai variasi paket wisata di sana yang memberikan pengalaman berwisata, mengenal budaya dan kehidupan masyarakat lokal melalui interaksi langsung dengan pemilik rumah.
Untuk informasi lebih lanjut serta eksplorasi paket wisata BToC dapat ditemui melalui official owned media BToC (http://borobudurtrail.com/).***





.jpg)










