JAKARTA, Stabilitas.id – Lembaga pemeringkat kredit Moody’s pada 16 Mei 2025, secara resmi menurunkan peringkat kredit jangka panjang pemerintah Amerika Serikat dari Aaa dengan Outlook negatif menjadi Aa1 dengan Outlook stabil. Keputusan ini mengakhiri status peringkat sempurna yang telah dipertahankan AS sejak tahun 1917 oleh Moody’s, menandai perubahan signifikan dalam persepsi risiko kredit negara adidaya tersebut.
Dalam keterangan resminya Moody’s menyatakan bahwa penurunan peringkat ini didasarkan pada beberapa faktor utama. Antara lain, peningkatan signifikan dalam rasio utang pemerintah AS yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Kemudian pembayaran bunga utang yang terus meningkat, mencapai sekitar 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada 2024, yang bahkan melampaui pengeluaran untuk pertahanan. Lalu ketidakpastian dalam pengelolaan defisit anggaran dan kondisi fiskal yang memburuk, serta beban bunga yang lebih tinggi dibandingkan negara lain dengan peringkat serupa, meningkatkan risiko kredit AS.
Penurunan peringkat oleh Moody’s bukanlah yang pertama kali terjadi pada pemerintah AS. Sebelumnya, dua lembaga pemeringkat utama lainnya juga telah menurunkan peringkat utang AS, yaitu Fitch Ratings pada tahun 2023 dan Standard & Poor’s (S&P) pada tahun 2011. Dengan keputusan Moody’s ini, ketiga lembaga pemeringkat utama kini tidak lagi memberikan peringkat tertinggi kepada pemerintah AS.
BERITA TERKAIT
Penurunan peringkat ini langsung berdampak pada pasar obligasi pemerintah AS. Yield obligasi 30 tahun AS melonjak melewati 5%, sementara yield obligasi 10 tahun melampaui 4,5%. Kenaikan yield ini mencerminkan biaya pinjaman yang lebih tinggi bagi pemerintah dan berpotensi berdampak pada suku bunga hipotek, kartu kredit, dan pinjaman pribadi di pasar domestik. Para analis memperkirakan bahwa suku bunga jangka panjang, terutama untuk hipotek 30 tahun, akan terus mengalami tekanan kenaikan akibat penurunan peringkat ini.
Para ahli dari berbagai sumber menegaskan bahwa penurunan peringkat Moody’s merupakan peringatan serius terhadap kondisi fiskal AS yang semakin memburuk. Laporan dari Axios menyebutkan bahwa meskipun dampak langsung terhadap pasar terbatas, keputusan ini mencerminkan ketidaksabaran investor global terhadap ketidakmampuan pemerintah AS dalam mengendalikan defisit anggaran dan utang yang terus meningkat.
Analisis dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) menambahkan bahwa penurunan ini menandai pergeseran dari risiko abstrak menjadi kendala strategis yang dapat membatasi kekuatan dan kepemimpinan global AS.
Status dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia tetap menjadi penopang utama peringkat kredit negara tersebut. Namun, Moody’s memperingatkan bahwa jika terjadi penarikan besar-besaran aset dolar oleh investor internasional, hal ini dapat memperburuk kondisi dengan menaikkan suku bunga secara tajam dan meningkatkan beban bunga pemerintah AS. Kepercayaan investor terhadap stabilitas fiskal AS menjadi kunci dalam menjaga posisi negara ini di pasar keuangan global.
Penurunan peringkat kredit pemerintah AS oleh Moody’s pada Mei 2025 menandai babak baru dalam tantangan fiskal yang dihadapi negara adidaya ini. Meskipun masih memiliki kekuatan ekonomi yang besar dan peran penting dalam sistem keuangan global, tekanan terhadap pengelolaan utang dan defisit anggaran menjadi isu yang harus segera diatasi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kepercayaan pasar. ***





.jpg)









